Reporter: Arthur Gideon, Bloomberg | Editor: Dikky Setiawan
HONG KONG. Overseas Chinese Banking Corporation (OCBC) telah mencapai kesepakatan dengan lembaga keuangan terbesar di Belanda, ING Group. OCBC akan mengambil alih divisi private banking ING di Asia.
OCBC membeli unit usaha ING tersebut senilai US$ 1,5 miliar. Selain OCBC, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) juga menawar aset milik ING. OCBC mengambil alih private banking ING karena mereka memprediksi jumlah orang kaya di Asia, terutama di China, yang membutuhkan layanan keuangan khusus akan meningkat.
Survei Cap Gemini SA dan Merrill Lynch Wealth Management yang baru saja dipublikasikan minggu ini meramalkan, jumlah orang kaya di Asia Pasifik meningkat tinggi lebih cepat daripada pertambahan orang kaya di tingkat global. Yang dimaksud orang kaya di sini adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih US$ 1 juta atau lebih.
Ramalan ini muncul berdasar kenyataan bahwa Asia saat ini berperan sebagai motor ekonomi dunia. Divisi private banking ING Grup saat ini memiliki lebih dari 5.000 nasabah di Asia. Para nasabah premium itu tersebar di Singapura, Hong Kong, dan Filipina.
Nilai dana kelolaan divisi private banking ING per akhir Juni kemarin € 11 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai kelolaannya pada tiga bulan sebelumnya, yakni € 11,4 miliar.
Kepala Riset Ekuitas Divisi Asia Tenggara Royal Bank of Scotland Plc., Nick Pollard, mengatakan, mengelola private banking tidak mudah karena karakteristik tiap nasabah unik. "Tetapi bagi OCBC, pembelian ini bakal menguntungkan karena mereka mengenal karakter masyarakat Asia," ujar Pollard.
Tay Chin Seng, analis di Macquarie Capital Securities Singapura menilai, pembelian ini akan menguntungkan bagi OCBC. "Yang menjadi tantangan OCBC dalam mengelola unit private banking eks ING adalah memastikan nasabah yang lama tidak beralih ke bank lain," jelasnya.