Sumber: Benzinga | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ia mengutip Hukum Gresham: "Ketika uang buruk (nilai rendah) masuk ke dalam sistem... uang baik (nilai tinggi) akan bersembunyi," yang ia gunakan untuk membenarkan mengapa ia tidak menabung Dolar AS. Sebaliknya, ia menabung "uang sungguhan" seperti emas, perak, dan Bitcoin.
Ia juga menyoroti Hukum Metcalfe, yang menghargai kekuatan jaringan. Menurut Kiyosaki, orang kaya berinvestasi dalam jaringan yang kuat seperti Bitcoin atau McDonald's. Sementara orang miskin sering beroperasi sendirian, seperti layanan pengiriman truk tunggal.
Meskipun menyampaikan kebenaran yang keras, Kiyosaki juga menunjukkan simpati dalam unggahan lainnya. Setelah Challenger, Gray & Christmas baru-baru ini melaporkan bahwa 153.000 warga Amerika akan di-PHK, ia menyerukan belas kasih.
"Jika Anda mengenal seseorang yang dipecat, terutama selama musim liburan ini, tolong bersikap sangat baik dan murah hati," tulisnya.
Kiyosaki telah lama mempromosikan aset alternatif dan pendidikan keuangan daripada pekerjaan tradisional dan menabung dalam bentuk uang tunai. Terlepas dari apakah orang mengikuti sarannya atau tidak, unggahannya terus memicu perdebatan di dunia maya.
Tonton: Robert Kiyosaki Peringatkan Crash Besar, Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Kesimpulan:
Robert Kiyosaki, penulis buku laris "Rich Dad Poor Dad," kembali membuat pernyataan kontroversial bahwa ia tidak percaya memberi uang tunai kepada orang miskin, melainkan mendorong mereka untuk membeli perak sebagai investasi yang terjangkau. Kiyosaki menekankan prinsip "beli saat rendah, jual saat tinggi" dan memprediksi perak, yang dapat dibeli seharga US$ 50, berpotensi naik hingga US$ 200 per ons. Ia juga membandingkan perak dengan Bitcoin yang kini dianggapnya terlalu mahal, sambil memperingatkan bahwa orang miskin sering melanggar "dua hukum uang" seperti Hukum Gresham dan Hukum Metcalfe, di mana orang kaya berinvestasi dalam aset nyata (emas, perak, Bitcoin) dan jaringan kuat.













