Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Oil Search menolak proposal akuisisi yang ditawarkan Santos Ltd senilai A$ 8,8 miliar atau setara US$ 6,5 miliar.
Mengutip Reuters, Santos, yang telah melakukan pendekatan sejak 25 Juni, tetapi proposal itu baru terungkap pada hari Selasa (20/7).
Oil Search mengatakan, proposal tersebut, yang dinilai oleh para penasihat keuangan, dewan dan manajemen senior perusahaan, diputuskan tidak diambil untuk kepentingan terbaik para pemegang saham.
Santos mengatakan, pihaknya menawarkan 0,589 saham baru Santos untuk setiap saham dari Oil Search yang dimiliki. Berdasarkan harga penutupan saham Santos pada 24 Juni, tawaran tersebut memiliki premi 12% dari harga saham Oil Search yang saat itu bernilai A$ 4,25 per saham.
"Santos terus percaya bahwa proposal merger merupakan peluang yang sangat menarik untuk memberikan pertambahan nilai yang menarik bagi pemegang saham Santos dan Oil Search," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Australia.
Baca Juga: Tingkatkan produksi chip, Intel berencana akuisisi GlobalFoundries
Akuisisi Oil Search akan memberi Santos kepemilikan saham yang lebih besar dalam proyek LNG PNG di Papua Nugini, yang dianggap sebagai salah satu produsen gas alam cair dengan biaya terendah di dunia, dan memberikannya saham dalam proyek LNG Papua, yang berada di jalur yang tepat untuk dikembangkan.
Selain itu, Santos juga akan mendapat keuntungan menjadi operator proyek minyak Pikka di Alaska.
Dalam rencana akuisisi ini, Citi dan JB North & Co, merupakan advisor keuangan dari Santos. Sedangkan Oil Search memilih Goldman Sachs dan Macquarie Capital.
Tawaran datang pada saat yang sulit untuk Oil Search karena sedang mencari kepala eksekutif baru untuk menggantikan Keiran Wulff, yang berhenti pada hari Senin, setelah hanya 17 bulan dalam pekerjaan, karena masalah kesehatan dan keluhan dari pelapor yang dilindungi.
Sebelum menolak tawaran akuisisi dari Santos, Oil Search sudah menolak pengambilalihan dari Woodside Petroleum pada tahun 2015.