Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Kelompok produsen minyak OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, menunda jadwal pertemuan menjadi pada tanggal 2 Juni untuk memutuskan kebijakan produksinya. Di samping itu, pertemuan akan dilaksanakan secara daring.
“Pertemuan tersebut sedianya diadakan di Wina pada 1 Juni, namun sekarang akan diadakan secara online sehari kemudian,” kata OPEC pada hari Jumat (24/5).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia: Jatuh Empat Hari Berturut-turut, Khawatir Inflasi AS
Produsen minyak OPEC+ melakukan pengurangan produksi sukarela dengan total sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) pada paruh pertama tahun 2024, dipimpin oleh Arab Saudi yang melanjutkan pemotongan sukarela sebelumnya.
Pembatasan tersebut merupakan tambahan dari pengurangan sebelumnya sebesar 3,66 juta barel per hari hingga akhir tahun 2024, yang diumumkan melalui berbagai langkah sejak akhir tahun 2022.
Dengan demikian, total pengurangan yang dijanjikan menjadi 5,86 juta barel per hari, setara dengan sekitar 5,7% dari permintaan harian dunia, berdasarkan perhitungan Reuters.
Sumber dari negara-negara yang telah melakukan pengurangan pasokan secara sukarela mengatakan kepada Reuters bulan ini bahwa perpanjangan kemungkinan akan dilakukan.
Pengurangan pasokan OPEC+ sejak akhir tahun 2022 dilatarbelakangi oleh peningkatan output dari Amerika Serikat (AS) dan produsen non-anggota lainnya.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Acuan Ditutup Melemah untuk Hari Ketiga Berturut-Turut
Sementara kekhawatiran terhadap permintaan tetap menjadi fokus karena negara-negara besar bergulat dengan suku bunga yang tinggi.
Asal tahu, harga minyak mentah Brent turun sekitar 0,3% menjadi US$81,14 per barel hari ini, terlemah sejak Februari.
Minyak Brent mencapai puncaknya pada tahun 2024 sebesar US$91,17 pada awal bulan lalu.