kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

OPEC melihat potensi penurunan permintaan minyak pada paruh pertama 2021


Senin, 04 Januari 2021 / 09:24 WIB
OPEC melihat potensi penurunan permintaan minyak pada paruh pertama 2021
ILUSTRASI. OPEC melihat potensi penurunan permintaan minyak pada paruh pertama 2021


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Organisasi negara pengekspor minyak OPEC melihat banyak potensi penurunan permintaan minyak dunia pada paruh pertama tahun 2021.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo, menyampaikan prediksi ini pada hari Minggu (3/1) sebelum bertemu sekutu yang dipimpin oleh Rusia untuk membahas tingkat produksi untuk Februari.

"Di tengah tanda-tanda yang penuh harapan, prospek paruh pertama 2021 sangat beragam dan masih banyak risiko penurunan yang harus dihadapi," ungkap Barkindo, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Harga minyak turun menjelang pertemuan OPEC+, Senin (4/1)

Pada bulan Desember lalu, OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari mulai Januari sebagai bagian dari kenaikan bertahap 2 juta barel per hari tahun.

Sayangnya beberapa anggota OPEC+ mempertanyakan perlunya peningkatan lebih lanjut karena penyebaran infeksi virus corona.

"Akan lebih bijaksana bagi OPEC+ untuk mempertahankan produksi tetap stabil dan ada preferensi di antara beberapa produsen terbesar untuk menahan produksi tetap datar," kata Amrita Sen, pengamat dari Energy Aspects.

OPEC+ yang memiliki Rusia di dalamnya, dipaksa untuk memangkas produksi dengan jumlah rekor pada tahun 2020 karena tindakan penguncian global menekan permintaan bahan bakar.

Secara bertahap, OPEC+ memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari, kemudian menurunkan pemotongan menjadi 7,7 juta dan akhirnya menjadi 7,2 juta dari Januari.

Baca Juga: Harga minyak turun 20% pada 2020, terbebani lockdown pandemi Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×