Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGON. OpenAI dan Microsoft sedang menulis ulang ketentuan kemitraan bernilai miliaran dolar dalam negosiasi yang dirancang untuk memungkinkan pembuat ChatGPT menggelar initial public offering (IPO) mendatang, sambil melindungi akses raksasa perangkat lunak itu ke model AI mutakhir, dikutip Reuters dari Financial Times.
Masalah kritisnya adalah berapa banyak ekuitas dalam bisnis nirlaba baru OpenAI yang akan diterima Microsoft sebagai imbalan atas lebih dari US$ 13 miliar yang telah diinvestasikannya di perusahaan tersebut hingga saat ini, kata laporan itu.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Microsoft menawarkan untuk melepaskan sebagian saham ekuitasnya sebagai imbalan atas akses ke teknologi baru yang dikembangkan melampaui batas waktu 2030.
Mereka juga merevisi ketentuan kontrak yang lebih luas, yang pertama kali dirancang saat Microsoft awalnya menginvestasikan US$ 1 miliar ke OpenAI pada tahun 2019, kata laporan itu.
Baca Juga: OpenAI Dikabarkan Bakal Akuisisi Windsurf Senilai US$ 3 Miliar
Microsoft menolak mengomentari laporan tersebut. Sedangkan OpenAI juga tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
OpenAI telah memberi tahu investor bahwa mereka akan berbagi sebagian kecil pendapatan dengan pendukung terbesarnya, saat bergerak maju dengan restrukturisasi, The Information melaporkan minggu lalu.
Pada bulan Januari, Microsoft mengubah beberapa ketentuan kesepakatan dengan OpenAI setelah memasuki usaha patungan dengan Oracle dan SoftBank Group Jepang untuk membangun pusat data kecerdasan buatan baru senilai US$ 500 miliar di AS.