Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan
TIANJIN. Ledakan yang terjadi dari gudang bahan kimia di Industri pelabuhan Tianjin Rabu (12/8) lalu menewaskan 50 orang dan menyebabkan korban luka lebih dari 700 orang. Di mana 71 korban saat ini masih ditangani karena mengalami luka serius.
Sampai saat ini, penyebab utama ledakan belum diketahui. Pemerintah China masih menyelidiki penyebab utama dua ledakan dahsyat tersebut.
Berdasarkan informasi, gudang yang berada di lokasi ledakan tersebut menyimpan bahan-bahan kimia seperti amonium nitrat, potasium nitrat dan kalsium karbida.
Tianjin Maritime Safety Administration mengatakan, perusahaan yang memiliki gudang tersebut pernah melanggar standar pengepakan saat diperiksa dua tahun lalu. Pihak keamanan Maritim Tianjin menjelaskan pengepakan yang dilakukan sangat di bawah standar.
Bahkan, dari 4.325 kontainer yang diperiksa, terdapat lima kontainer yang tidak memenuhi aturan pemeriksaan.
Kabarnya, ledakan tersebut diperparah oleh air yang disemprotkan pihak pemadam kebakaran mengenai bahan kimia yakni kalsium karbida. Dikabarkan, kalsium karbida bila terkena air akan menimbulkan ledakan.
Lei Jinde, Kepala Departemen Propaganda Pemadam Kebakaran di China mengatakan, kelompok pemadam kebakaran pertama memang menyemprotkan air. "Kami tahu ada kalsium karbida di dalamnya, tetapi kami tidak tahu apakah bahan kimia tersebut sudah meledak," jelas Lei seperti yang dikutip dari Reuters.
"Saat itu tidak ada yang tahu mengenai letak kalsium karbida tersebut, bukan berarti pemadam kebakarannya yang bodoh," pungkas Lei.
Sementara itu, sebanyak 4 pemadam kebakaran dinyatakan tewas, dan 13 orang masih hilang. Sedangkan 66 petugas kebakaran lainnya saat ini berada di antara orang-orang yang terluka di rumah sakit.
Tak hanya korban jiwa, beribu-ribu warga terpaksa pindah ke 10 sekolah karena bangunan apartemen dan rumah yang rusak akibat ledakan.
Kerugian
Sebagai sebuah pelabuhan yang masuk ke dalam 10 pelabuhan terbesar di dunia, beberapa barang dari produsen terkenal pun mengalami kerugian.
Produsen mobil Prancis Renault mengatakan gudang di pelabuhan mengalami kerusakan parah dan hampir 1.500 mobil yang ada terbakar. Selain itu, ada pula Toyota Motor Corp yang melaporkan kerusakan kecil untuk mobil dan beberapa fasilitas mereka.
Tak hanya itu, terdapat John Deere & Co yang melaporkan beberapa pekerja mereka yang terluka dan kritis.
Begitu pun dengan BHP Billiton yang juga mengklaim juga mengalami gangguan, tetapi tidak sampai mengganggu biji besi dan kedatangan serta keberangkatan kapal tanker minyak.
Ledakan di pelabuhan Tianjin ini terbilang dahsyat, mengingat ledakannya dapat dilihat dari satelit luar angkasa. Guncangan ledakan di Tianjin tersebut bahkan terdeteksi di sensor gempa bumi.
