Reporter: Dani Prasetya, Bloomberg |
BERLIN. Persaingan mobil mewah makin sengit. Kali ini, Daimler AG, produsen Mercedes Benz Rabu lalu mengoperasikan pabrik barunya di Hongaria. Perusahaan memproduksi Mercedes B-Class di pabrik ini.
Daimler tertarik menempatkan pabrik senilai € 800 juta (US$ 1,07 miliar) di Kota Kecskemet, sekitar 90 kilometer sebelah selatan Budapest bukan tanpa alasan. Perusahaan tergiur iming-iming biaya tenaga kerja yang sangat murah.
Upah tenaga kerja terlatih di Hongaria, menurut data VDA Otomotif Jerman, sebesar € 8,61 per jam tahun lalu. Dibandingkan dengan tenaga kerja Jerman € 45,66, Daimler bakal berhemat banyak.
Ferdinand Dudenhoeffer, Direktur Pusat Riset Otomotif Universitas Duisburg-Essen mengkalkulasi, Daimler akan menghemat ongkos produksi € 1.850 per kendaraan, dengan estimasi kebutuhan 50 jam kerja untuk merakit satu mobil Mercedes.
Penghematan biaya produksi itu bisa membantu unit mobil Daimler mendongkrak margin laba terhadap penjualan sebesar 10% pada 2013, dibandingkan realisasi tahun lalu 9%.
Pembukaan pabrik baru ini memang mengundang keraguan pasar. Daimler dinilai hanya akan menambah jumlah kendaraan, sementara permintaan di Eropa terus memburuk selama lima tahun terakhir ini. Malah, beberapa produsen kendaraan lain di benua biru itu harus mengurangi kapasitas produksi.
Menyalip BMW
Presiden Direktur Fiat SpA dan Chrysler Group LLC, Sergio Marchionne bahkan menuturkan, lantaran kapasitas produksi yang tidak terpakai, perusahaan harus menutup pabrik dan memangkas pekerja demi mengembalikan keuntungan di Eropa.
Saat Fiat SpA menutup pabrik basis Sicily dan Mitsubishi Motor Corp menyetop produksi di Belanda, Daimler malah bertaruh besar-besaran di pabrik barunya.
CEO Daimler AG Dieter Zetsche yakin, ongkos produksi yang rendah bisa membantu perusahaan mengambil alih pasar BMW 1-Series dan BMW X1 lewat penawaran harga kompetitif. Daimler menargetkan peningkatan penjualan 27% menjadi 1,6 juta unit pada 2015.
Sebelum membangun pabrik di Kecskemet, Daimler hanya sempat membangun pabrik Mercedes di Rastatt Jerman dengan dana € 600 juta, untuk memenuhi permintaan mobil mini.
Menurut data IHS Automotive, kapasitas produksi pabrik dua wilayah itu mencapai 450.000 unit. Angka itu setara dengan 35% target penjualan Mercedes-Benz tahun ini. Menurut Christoph Stuermer, analis IHS, Daimler membutuhkan volume penjualan tinggi agar bisa balik modal.
Pangsa pasar Daimler selama lima tahun terakhir turun 24% menjadi € 49,2 miliar. Sementara BMW terus memepet Mercedes, dengan naik 57%, menjadi € 43 miliar.
Analis Barclays, Michael Tyndall hanya menilai, penambahan kapasitas Daimler pada segmen kendaraan premium akan menguntungkan selama pembeli tidak banting setir ke pasar menengah bawah dan tetap setia pada jalur menengah atas. n