kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

IMF Gelontorkan Pinjaman US$ 15,7 Miliar Buat Hongaria


Rabu, 29 Oktober 2008 / 09:15 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BUDAPEST. Ini dia kabar terbaru dari Hongaria. Negara yang terletak di kawasan Eropa itu akan menerima dana bantuan pinjaman sebesar 12,5 miliar euro atau setara dengan US$ 15,7 miliar dari International Monetary Fund (IMF). Bantuan itu ditujukan untuk meningkatkan perekonomian di negara tersebut yang kini ikut terseret dampak krisis global.

“Pemerintah Hongaria sudah menyusun paket kebijakan yang menyeluruh untuk meningkatkan perekonomian. Pada saat yang bersamaan, paket itu juga didesain untuk mendongkrak tingkat kepercayaan investor dan meredakan ketegangan dalam beberapa minggu terakhir yang terjadi di pasar finansial Hongaria,” papar Dominique Strauss-Khan, managing director IMF.

Menurut IMF, Uni Eropa sudah siap untuk menggelontorkan dana sebesar 6,5 miliar euro dan World Bank senilai 1 miliar euro.

Sekadar informasi, aset-aset Hongaria saat ini memang semakin tergerus. Hal ini terjadi setelah negara itu mengalami perlambatan pertumbuhan, defisit neraca yang parah, dan tingginya utang negara dibanding negara lain di kawasan itu.

Bank sentral Hongaria terpaksa menaikkan tingkat suku bunganya menjadi 11,5% dari 8,5%. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Selain itu, indeks saham acuan di negara itu, BUX Index, anjlok ke nilai terendahnya dalam empat tahun terakhir. Kondisi ini diperparah dengan tergerusnya nilai aset bank terbesar di negara itu, OTP Bank Nyrt, sebesar 53%.

Memang, belakangan, emerging market banyak yang mengalihkan badannya untuk meminta bantuan kepada IMF. Hal ini dipicu adanya ketidakstabilan di pasar saham, obligasi dan pelemahan mata uang. Sebelumnya, Ukraina dan Islandia sudah terlebih dulu mendapatkan pinjaman. Sedangkan Pakistan dan Belarus juga sudah mengajukan untuk mendapat pinjaman ke badan moneter tersebut.




TERBARU

[X]
×