Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen mobil di seluruh dunia menghadapi kemungkinan gangguan rantai pasokan yang makin panjang ketika pabrik-pabrik mobil di China kembali dibuka setelah adanya penutupan karena wabah virus corona.
Dilansir dari Reuters, industri mobil terpukul ketika pabrik-pabrik di Wuhan tak bisa beroperasi. Padahal kota ini adalah rumah bagi ratusan pemasok suku cadang otomotif.
Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson adakan pertemuan darurat bahas virus corona
Sementara sebagian pabrik kota-kota lain di provinsi Hubei masih tak bisa beroperasi sampai saat ini. Dan sampai saat ini, belum jelas kapan pabrik-pabrik itu bisa beroperasi lagi.
Produsen mobil pun mengkhawatirkan kesehatan karyawan mereka dan penerapan aturan yang tidak merata dan tidak dapat diprediksi di berbagai kota dan wilayah di China yang menyulitkan industri otomotif yang terbiasa dengan keseragaman untuk membuat rencana bisnis ke depan.
"Di beberapa kota, satu pekerja terinfeksi maka seluruh pabrik tempat dia bekerja harus ditutup," kata seorang pejabat di Honda Motor Co, yang memiliki pusat produksi dan lebih dari 100 pemasok di Wuhan dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Air Jordan 1 x Dior hanya dirilis 8.500 pasang
“Anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada pabrik Anda sampai Anda melaporkan kasus infeksi corona kepada pihak berwenang. Sulit untuk hidup dengan ketidakpastian seperti itu ketika Anda menjalankan pabrik besar," lanjut dia.
Karyawan Honda dilaporkan kembali bekerja di pusat produksi China lainnya, seperti di kota Guangzhou 10 Februari lalu dan produksi parsial dimulai kembali pada 17 Februari.
Namun kapasitas produksi masih berjalan jauh di bawah kapasitas total karena kekurangan suku cadang dan keterlambatan logistik.
Baca Juga: F1 seri pembuka di Australia tetap berjalan sesuai rencana, fans tetap boleh menonton
Sebagian besar pabrikan otomotif lain juga masih terkendala faktor logistik yang terganggu akibat virus corona.
"Bahkan jika kita ingin melanjutkan produksi, kita tidak dapat mengakses bahan yang kita butuhkan karena gangguan rantai pasokan," Yohei Shinoda, manajer personalia untuk Kasai Kogyo Co.