kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakar: Jika Trump terpilih, S&P 500 akan jatuh 8%


Selasa, 11 Oktober 2016 / 13:05 WIB
Pakar: Jika Trump terpilih, S&P 500 akan jatuh 8%


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Jika Donald Trump memenangkan pemilu presiden AS pada November mendatang, pasar saham AS akan jatuh sekitar 8%. Artinya, kenaikan di sepanjang tahun ini akan langsung terhapus.

Sekadar informasi, sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 sudah melaju sebesar 6%.

Pendapat itu dikemukakan oleh pakar dari Macroeconomic Advisers. Menurut Joel Prakken, senior managing director Macroeconomic Advisers, kemenangan Trump akan menyebabkan pasar saham anjlok secara dramatis.

Sebab, Trump akan menimbulkan ketidakpastian dilihat dari kebijakan ekonominya, termasuk ancaman terhadap Meksiko dan China. Padahal, kedua negara tersebut merupakan dua partner dagang terbesar Amerika.

"Akan banyak sekali ketidakpastian terkait kepemimpinan Trump. Banyak hal yang harus dikhawatirkan," papar Prakken.

Pasar sangat membenci ketidakpastian. Dan kebijakan Trump banyak yang menimbulkan kebingungan.

Menurut Prakken, sebaliknya, jika Hillary Clinton menang, pasar saham akan melonjak sekitar 2%. Salah satu alasannya, kebijakan yang ditawarkan Clinton hampir serupa dengan kebijakan Presiden Barack Obama.

Selain itu, kemenangan Clinton tidak akan banyak menyebabkan guncangan.

Macroeconomic Advisers menggunakan basis model penelitiannya pada "equity risk premium". Dalam penjelasan yang lebih sederhana, ini adalah return tambahan yang diharapkan investor dari aset-aset berisiko seperti saham versus obligasi pemerintah yang lebih aman seperti Treasuries.

Menurut catatan Prakken, jika hasil polling Trump menanjak, risk premium secara otomatis ikut menanjak.

Ada beberapa cara lain untuk menghitung premium ini, termasuk di dalamnya survei. Model Prakken didasarkan pada polling dari FiveThirtyEight, sebuah situs yang dijalankan oleh prediktor pemilu Nate Silver.

Pada Senin (10/10) kemarin, FiveThirtyEight menempatkan 82% kemungkinan kemenangan Clinton dan hampir 18% kemenangan Trump.

Macroeconomic Advisers baru memperbaharui modelnya pada Jumat (7/10) lalu. Namun hal itu tidak memasukkan kasus komentar cabul Trump mengenai wanita yang tersebar pada Jumat sore dan performanya pada debat kedua Minggu (9/10) malam.

Berdasarkan survei FiveThirtyEight, sejak akhir pekan lalu, popularitas Trump sedikit menurun. Jika hal ini terus menurun hingga pemilu nantu, maka kemenangan Trump akan membuat kondisi pasar saham semakin memburuk.

"Jika Trump menang, ini akan menjadi kejutan. Anda akan melihat pergerakan yang cepat di market," tegas Prakken.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×