Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Situasi terkini di Laut China Selatan masih menegangkan. Melansir South China Morning Post, Angkatan Udara AS mengirim pesawat militer ke Selat Bashi dalam perjalanan ke Laut China Selatan selama enam hari berturut-turut pada hari Jumat. Pakar militer menilai, aksi itu merupakan misi untuk melacak kapal selam milik Tiongkok.
South China Sea Strategic Situation Probing Initiative atau Prakarsa Penelusuran Situasi Strategis Laut China Selatan, sebuah think tank China daratan di bawah Universitas Peking, mengatakan tiga pesawat tempur Amerika yang terdiri dari pesawat pengintai EP-3, pesawat anti-kapal selam P-8A dan sebuah pesawat pengisian bahan bakar udara KC-135, muncul di Bashi Channel antara jam 10 pagi dan siang hari.
Dalam bagan yang diposting secara online, lembaga think tank mengatakan, ketiga pesawat terbang singkat ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan menuju Selat Bashi dan kemudian menuju ke Laut China Selatan.
Baca Juga: Amerika kerahkan kapal induk dan pesawat mata-mata di Laut China Selatan
"US EP-3E sedang melakukan pengintaian kembali di #SouthChinaSea, 26 Juni. P-8A dan KC-135 sedang menindaklanjuti, 26 Juni," kata lembaga think tank dalam tweet seperti yang dilansir South China Morning Post.
Kementerian pertahanan Taiwan menolak mengomentari gerakan militer AS. Taiwan hanya mengatakan bahwa pihaknya sangat menyadari kegiatan militer asing di sekitar Taiwan dan angkatan bersenjata akan melakukan tugas mereka untuk memastikan keamanan pulau itu dan keselamatan masyarakat Taiwan.
Baca Juga: Soal sengketa Laut China Selatan, Menlu AS: AS dukung ASEAN
Akan tetapi disebutkan pula bahwa sebuah pesawat perang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) secara singkat mendekati barat daya ADIZ Taiwan pada Jumat sore dan diperingatkan oleh angkatan udara Taiwan, yang terus membayangi pesawat Tiongkok tersebut. Kementerian tidak mengidentifikasi jenis pesawat yang dimaksud.