kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pakar: Risiko konflik militer Amerika dan China di Laut China Selatan kian besar


Selasa, 14 Juli 2020 / 22:23 WIB
Pakar: Risiko konflik militer Amerika dan China di Laut China Selatan kian besar
ILUSTRASI. Kapal induk dan pesawat tempur AS di Laut China Selatan. Pakar menilai risiko konflik militer Amerika dan China di Laut China Selatan kian besar. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist Seaman Dylan Lavin)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

“China tidak berusaha menjadi kerajaan maritim. Tiongkok memperlakukan negara-negara tetangganya atas dasar kesetaraan dan melakukan pengekangan terbesar, ”kata Zhao pada hari Selasa.

Chen Xiangmiao, asisten peneliti yang berpusat di Hainan, Institut Nasional untuk Studi Laut China Selatan mengatakan pernyataan Pompeo mengisyaratkan bahwa AS telah memilih satu pihak.

Baca Juga: Ekonomi China mulai membaik, harga tembaga sentuh level tertinggi

"Posisi AS sangat jelas. Jika dulu kita mengatakan bahwa AS tidak memihak sengketa kedaulatan, sekarang pernyataan ini telah membantah klaim teritorial China yang berarti bahwa pertarungan antara China dan AS mengenai Laut Cina Selatan dekat dengan Perang Dingin yang baru,” jelasnya.

Sikap Washington terbaru tentang perselisihan Laut China Selatan dapat memperburuk konfrontasi yang meningkat antara kedua negara adidaya, yang telah merambah dari perdagangan menjadi pandemi virus corona, hak asasi manusia dan hukum keamanan nasional di Hong Kong. 



TERBARU

[X]
×