Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kinerja kuartal III Nike Inc ciamik. Bahkan, penjualan Nike pada kuartal yang berakhir 29 Februari ini berhasil melampaui proyeksi analis seiring dengan kenaikan permintaan secara digital.
Total pendapatan perusahaan apparel ini naik 5,1% menjadi US$ 10,10 miliar pada kuartal ketiga, mengalahkan estimasi analis rata-rata US$ 9,80 miliar, menurut data Refinitiv IBES.
Walau pendapatan naik, laba bersih Nike tetap turun menjadi US$ 847 juta, atau 53 sen per saham, dari US$ 1,10 miliar, atau 68 sen per saham, setahun sebelumnya. Mengutip Reuters, penurunan laba bersih terjadi karena wabah virus corona dan biaya non-tunai terkait dengan pergeseran ke model distributor di Amerika Selatan.
Baca Juga: Nike dan Under Armour tutup semua toko di Amerika Utara dan Eropa Barat
Kenaikan pendapatan Nike berasal dari tingginya permintaan secara digital yang berhasil mengimbangi penurunan penjualan di China. Asal tahu saja, ini menjadi penurunan penjualan pertama Nike dalam enam tahun terakhir di Negeri Tirai Bambu.
Penyebab utama datang setelah wabah virus corona menyapu bersih China yang membuat Nike harus menutup sebagian besar tokonya guna membantu menahan penyebaran.
Selain di China, kini Nike juga sudah menutup sejumlah toko di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, di mana virus ini menyebar dengan cepat.
Pemerintah di seluruh dunia juga telah mengunci kota dan memberlakukan pembatasan ketat pada perjalanan, memaksa orang untuk online untuk kebutuhan belanja mereka.
"Pada saat orang terkurung di rumah mereka, kami bergerak cepat untuk memanfaatkan ekosistem aplikasi digital kami dan jaringan Nike Expert Trainer," Chief Executive Officer John Donahoe mengatakan kepada analis pada panggilan pendapatan pertamanya sejak memegang kemudi Nike Inc.
Penjualan digital naik lebih dari 30% di China Daratan. Hal ini berhasil mengatasi pendapatan dari toko yang turun 5% karena penutupan toko pada kuartal yang dilaporkan.
Secara keseluruhan penjualan digital Nike tumbuh 36% pada kuartal ketiga yang berakhir pada 29 Februari. Penjualan tersebut menyumbang hampir sepersepuluh dari keseluruhan pendapatan perusahaan pada tahun fiskal 2019.
Saham Nike naik sekitar 11% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah naik 15% dalam jam reguler pada perdagangan Selasa (24/3). Namun, indeks Dow Jones telah kehilangan hampir 30% dari nilainya sejauh tahun ini.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Uniqlo menutup seluruh gerainya di AS untuk sementara
Angka yang dilaporkan perusahaan tidak mengecewakan, analis Wedbush Christopher Svezia mengatakan, tetapi pertanyaan tentang bagaimana perusahaan akan melewati pandemi tetap.
"Pertanyaan yang aneh adalah, di mana kita berdiri sekarang?"
Nike menyebut, 80% tokonya sekarang buka di China dan memperkirakan penjualan kuartal saat ini akan stagnan di wilayah tersebut.
Perusahaan juga akan terus fokus pada peluncuran baru, pendorong pertumbuhan utama, meskipun ada pembatalan atau penundaan beberapa acara olahraga, termasuk musim NBA dan NFL tahun ini dan Olimpiade 2020 Tokyo.