kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pangkas Kepemilikan Saham Apple, Buffett Pilih Genggam Cash Saat Ekonomi Tak Pasti?


Minggu, 04 Agustus 2024 / 08:15 WIB
Pangkas Kepemilikan Saham Apple, Buffett Pilih Genggam Cash Saat Ekonomi Tak Pasti?
ILUSTRASI. Saham Warren Buffett memburuk, dan membiarkan uang tunai di Berkshire Hathaway melonjak hingga hampir US$ 277 miliar.. REUTERS/Scott Morgan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Warren Buffett tampaknya memburuk, dan membiarkan uang tunai di Berkshire Hathaway melonjak hingga hampir US$ 277 miliar dan menjual sebagian besar sahamnya di Apple.

Mengutip Reuters Minggu (4/8), Berkshire menjual sekitar 390 juta saham Apple pada kuartal kedua, melebihi 115 juta saham dari Januari hingga Maret, karena harga saham Apple naik 23%. Ia masih memiliki sekitar 400 juta saham senilai US$ 84,2 miliar pada 30 Juni.

Kepemilikan tunai meningkat menjadi US$ 276,9 miliar dari US$ 189 miliar tiga bulan sebelumnya, sebagian besar karena Berkshire menjual saham bersih senilai US$ 75,5 miliar. 

Baca Juga: Tidak Pilih Emas dan Kripto, Warren Buffett Lebih Pilih Aset Ini untuk Jadi Kaya Raya

Ini merupakan kuartal ketujuh berturut-turut Berkshire menjual lebih banyak saham dibandingkan pembeliannya.

Laba kuartal kedua dari berbagai bisnis Berkshire naik 15% menjadi US$ 11,6 miliar, atau sekitar US$ 8,073 per saham Kelas A, dari US$ 10,04 miliar pada tahun sebelumnya.

Hampir setengah dari keuntungan tersebut berasal dari penjaminan emisi dan investasi di bisnis asuransi Berkshire.

Laba bersih turun 15% menjadi US$ 30,34 miliar dari US$ 35,91 miliar pada tahun sebelumnya, karena kenaikan harga saham di kedua periode tersebut meningkatkan nilai portofolio investasi Berkshire, termasuk Apple.

Buffett telah lama mendesak para pemegang saham untuk mengabaikan keuntungan dan kerugian investasi triwulanan Berkshire, yang sering kali menghasilkan laba atau kerugian bersih yang sangat besar.

Berkshire sering kali membiarkan uang tunai menumpuk ketika mereka tidak dapat menemukan bisnis atau saham individu untuk dibeli dengan harga wajar.

Banyak investor memandang, besarnya jumlah uang tunai yang dimiliki Berkshire mungkin juga menandakan kekhawatiran terhadap perekonomian AS secara lebih luas.

Data pemerintah pada hari Jumat yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan tingkat pengangguran tertinggi sejak Oktober 2021 mendorong beberapa analis memproyeksikan beberapa penurunan suku bunga Federal Reserve mulai bulan September.

Namun keuntungan Berkshire dari Treasury jangka pendek akan menurun begitu penurunan suku bunga dimulai.

Baca Juga: Berkshire's Cash Hits $277 Billion as Buffett Slashes Apple Stake

Berkshire juga menggunakan lebih sedikit uang tunai untuk membeli kembali sahamnya sendiri, hanya membeli kembali US$ 345 juta pada kuartal kedua dan tidak ada pembelian kembali pada tiga minggu pertama bulan Juli.

“Kami ingin membelanjakannya, tapi kami tidak akan membelanjakannya kecuali kami pikir kami melakukan sesuatu yang memiliki risiko sangat kecil dan dapat menghasilkan banyak uang,” kata Buffett pada pertemuan tahunan Berkshire pada 4 Mei, mengacu pada uang tunai Berkshire.

Sejak pertengahan Juli, Berkshire juga telah menjual lebih dari 3,8 miliar saham Bank of America, perusahaan saham terbesar kedua.

Buffett tetap menjadi penggemar berat Apple, hal ini mencerminkan kekuatan harga pembuat iPhone yang kuat dan basis pelanggan yang berkomitmen.

Dia mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa dia memperkirakan Apple akan tetap menjadi investasi saham terbesar di Berkshire, namun penjualan tersebut masuk akal karena tarif pajak federal sebesar 21% atas keuntungan tersebut kemungkinan akan meningkat.

Baca Juga: Warren Buffett Kembali Jual Saham Bank of America, Raup Dana Segar Rp 61,9 Triliun

Buffett, 93, telah memimpin Berkshire sejak tahun 1965, membangunnya menjadi konglomerat dengan lusinan bisnis termasuk asuransi mobil Geico, jalur kereta api BNSF, Berkshire Hathaway Energy, pialang real estate, dan Dairy Queen.

Wakil Ketua Greg Abel, 62, diperkirakan akan menggantikan Buffett sebagai kepala eksekutif Berkshire.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×