Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Senin (3/3/2025) seiring dengan penantian investor terhadap kejelasan rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap mitra dagang utama negara itu.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (2/3), menyatakan bahwa tarif pasti yang akan dikenakan terhadap Meksiko dan Kanada mulai Selasa masih belum pasti.
Hal ini mengindikasikan kemungkinan besaran tarif lebih rendah dari usulan awal sebesar 25%. Lutnick juga menegaskan bahwa tarif tambahan sebesar 10% atas impor dari Tiongkok telah ditetapkan.
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed Rabu (23/10) Pagi, Investor Cermati Pelonggaran Moneter AS
Di pasar Asia, indeks acuan Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,97%, sementara indeks Topix naik 1,12%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,32%.
Sementara itu, indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) S&P Global Australia untuk Februari tercatat di angka 50,4, mendekati capaian bulan sebelumnya sebesar 50,6.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di level 22.920, menunjukkan potensi pembukaan lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI di 22.941,32.
Investor juga menantikan rilis indeks PMI manufaktur global Caixin/S&P Tiongkok untuk Februari, yang menurut estimasi jajak pendapat Reuters diperkirakan berada di angka 50,3, naik dari 50,1 pada Januari.
Di India, perhatian tertuju pada pergerakan saham setelah ekonomi negara itu tumbuh 6,2% secara tahunan pada kuartal fiskal ketiga yang berakhir Desember.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Mixed Rabu (22/1) Pagi, Setelah Pernyataan Tarif Trump
Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan yang direvisi pada kuartal sebelumnya sebesar 5,6% dan menandai pemulihan dari level terendah dalam tujuh kuartal terakhir.
Pasar saham Korea Selatan tutup pada Senin karena hari libur nasional.
Dari AS, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat lalu. S&P 500 naik 1,59% ke level 5.954,50, Dow Jones Industrial Average menguat 1,39% atau 601,41 poin ke 43.840,91, dan Nasdaq Composite naik 1,63% ke 18.847,28.
Perdagangan Jumat sempat mengalami volatilitas akibat meningkatnya ketegangan geopolitik setelah perbedaan pendapat antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terkait penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Melemah Selasa (26/11) Pagi, Meski Wall Street Cetak Rekor Baru
Namun, saham akhirnya menguat menjelang penutupan, didorong oleh penyeimbangan kembali indeks dan faktor pembelian teknis lainnya.