Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WINA. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan, pasar minyak dunia mungkin lebih ketat daripada yang terlihat meskipun keseimbangan pasokan dan permintaan menunjukkan surplus.
Ini karena kilang-kilang minyak meningkatkan pemrosesan untuk memenuhi permintaan saat musim panas.
IEA, yang memberikan nasihat kepada negara-negara industri, memperkirakan pasokan minyak global akan meningkat sebesar 2,1 juta barel per hari tahun ini, naik 300.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya. Permintaan dunia hanya akan naik 700.000 barel per hari, menyiratkan surplus yang cukup besar.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Anjlok Lebih dari 2% Kamis (10/7), Brent ke US$68,64
Meskipun telah melakukan perubahan tersebut, IEA menyatakan, peningkatan laju pemrosesan kilang yang bertujuan memenuhi kebutuhan perjalanan musim panas dan pembangkit listrik telah memperketat pasar, dan kenaikan pasokan terbaru dari OPEC+ yang diumumkan pada hari Sabtu tidak terlalu berpengaruh.
"Keputusan OPEC+ untuk lebih mempercepat pencabutan pemangkasan produksi gagal menggerakkan pasar secara signifikan mengingat fundamental yang lebih ketat," kata lembaga tersebut dalam laporan bulanan seperti dikutip Reuters.
"Indikator harga juga menunjukkan pasar minyak fisik yang lebih ketat daripada yang ditunjukkan oleh surplus yang besar dalam neraca kami," sebut IEA.
Awal pekan ini, para menteri dan eksekutif dari negara-negara OPEC dan para petinggi perusahaan minyak besar Barat mengatakan bahwa peningkatan produksi tidak menyebabkan peningkatan persediaan, menunjukkan bahwa pasar menginginkan lebih banyak minyak.
Tahun depan, IEA memperkirakan pertumbuhan permintaan rata-rata 720.000 barel per hari, sekitar 20.000 barel per hari lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dengan pertumbuhan pasokan meningkat sebesar 1,3 juta barel per hari, yang juga menyiratkan surplus.
Baca Juga: Geopolitik Timur Tengah Memanas, ICP Juni Melonjak Jadi US$ 69,33 Per Barel