Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Iran bakal mengambil langkah baru dalam mengurangi komitmennya atas Perjanjian Nuklir 2015. Rabu (6/11) besok, mereka akan menyuntikkan gas ke 1.044 mesin sentrifugal di Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Fordow (FFEP).
Tapi, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, semua langkah yang telah Iran ambil untuk mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir bisa mereka balikkan. Dan, Iran akan menegakkan semua komitmennya di bawah perjanjian begitu para penandatangan yang tersisa melakukan hal yang sama.
"Kami tahu kepekaan mereka terkait Fordow. Berkenaan dengan sentrifugal ini, kami tahu. Tetapi pada saat yang sama, ketika mereka menjunjung tinggi komitmen mereka, kami akan memutus (aliran) gas lagi," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung di TV pemerintah, Selasa (5/11).
Baca Juga: Iran luncurkan 30 mesin pengayaan uranium baru, situasi bakal mendidih?
"Jadi, dimungkinkan untuk membalikkan langkah ini," ujar Rouhani seperti dikutip Reuters. "Kami tidak bisa menerima secara sepihak bahwa kami sepenuhnya memenuhi komitmen kami dan mereka tidak menindaklanjuti komitmen mereka".
Mengacu ketentuan dalam Perjanjian Nuklir 2015, Rouhani mengatakan, Iran boleh mengaktifkan mesin sentrifugal di Fasilitas Fordow tanpa menyuntikkan gas.
Senin (4/11) kemarin, Iran mengumumkan, mereka telah meluncurkan mesin sentrifugal baru yang lebih canggih bertajuk IR-6 untuk mempercepat pengayaan uranium. Langkah ini jelas mengurangi kepatuhan negeri mullah terhadap Perjanjian Nuklir 2015.
Baca Juga: Trump jatuhkan sanksi ke bank sentral dan dana pembangunan Iran
Sementara Amerika Serikat (AS) tahun lalu secara sepihak menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran 2015. Sejak saat itu, negeri uak Sam kembali memberlakukan sanksi tegas terhadap Iran.
Iran pun berangsur-angsur melepaskan komitmen yang mereka buat berdasarkan kesepakatan dengan kekuatan-kekuatan dunia lainnya tersebut, sejak terkena sanksi dari AS yang telah melumpuhkan ekspor minyaknya.