kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasien nol corona Italia diburu, diduga terinfkesi sebelum kasis Wuhan


Jumat, 16 Juli 2021 / 05:41 WIB
Pasien nol corona Italia diburu, diduga terinfkesi sebelum kasis Wuhan
ILUSTRASI. Virus corona. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ROMA. Ilmuwan memburu seorang wanita di Italia, setelah dia diduga merupakan "pasien nol" Covid-19 yang terpapar sebelum adanya kasus Wuhan. 

Perempuan berusia 25 tahun itu pergi ke rumah sakit di Milan, mengeluhkan tenggorokannya kering dan kulitnya terluka. Kunjungannya terjadi pada November 2019, atau satu bulan sebelum virus corona terdeteksi di Wuhan. 

Dalam penelitian yang dipublikasikan Januari, sampel kulit dari perempuan itu mengandung jejak corona, dan dites enam bulan pasca-kunjungan. 
Analis menyatakan, temuan ini menunjukkan corona kemungkinan menyebar di China dan daerah lain jauh sebelum kasus di ibu kota Provinsi Hubei tersebut. 

Seperti diketahui, kasus pertama corona yang diakui dunia terjadi di Pasar Seafood Hunana pada Desember 2019. 

Karena itu, studi lanjutan pada wanita tersebut berusaha membuktikan seberapa lama Covid-19 menyebar. Hanya saja seperti diberitakan Daily Mail Selasa (13/7/2021), tidak ada yang tahu identitas terduga pasien nol itu. 

Baca Juga: WHO: China harus sediakan data mentah tentang asal mula pandemi

The Wall Street Journal melaporkan, fasilitas yang menangani wanita itu, Poliklinik Milan dan Rumah Sakit Milan tak punya data tentangnya. 

Semenrara Raffaele Gianotti, ahli dermatologi yang merawatnya, dilaporkan meninggal pada Maret. Kematian Gianotti terjadi beberapa hari sebelum tim dari Badan Kesehatran Dunia (WHO) meminta data tambahan. 

Karena itu, tim peneliti kemudian merekomendasikan pencarian kemungkinan kasus corona lain yang bisa memperlihatkan tanggal sebelum Wuhan. 

Peneliti menerangkan, mereka memeriksa kasus yang bisa memperkuat garis waktu penyebaran wabah sebelum di Hubei. Untuk bisa mendapatkan data yang akurat, mereka meminta bank darah di sejumlah negara untuk memberi sampel di akhir 2019 demi mendapat kekebalan virus corona. 

Baca Juga: Penemuan terbaru: China tutupi pasien nol dengan hapus data Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×