Sumber: Express.co.uk,Euronews | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PARIS. Museum Grévin di Paris telah memindahkan patung lilin Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap invasinya ke Ukraina. Selain itu, patung tersebut dirusak oleh pengunjung selama akhir pekan.
Mengutip Euronews, patung Putin, yang dibuat pada tahun 2000, dipindahkan ke gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut dan museum sedang mempertimbangkan untuk menggantinya dengan patung Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
"Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia ... untuk pertama kalinya dalam sejarah museum kami menarik patung karena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung," kata direktur museum Yves Delhommeau kepada radio France Bleu.
Dia menambahkan, selama akhir pekan, patung itu mendapat serangan dari pengunjung dan tampak acak-acakan.
Baca Juga: Apa yang Akan Dilakukan Putin Selanjutnya di Ukraina? Ini Peringatan Presiden Prancis
"Kami tidak ingin dia di sini dan staf tidak ingin berjalan melewatinya setiap hari, tetapi dia diserang beberapa kali akhir pekan ini, dan kami menerima beberapa ancaman di telepon, jadi lebih baik untuk mengeluarkannya dari para pemimpin dunia," tambahnya.
"Kami tidak pernah mewakili diktator seperti Hitler di Museum Grévin, kami tidak ingin mewakili Putin hari ini."
Melansir Express.co.uk, patung Vladimir Putin dibuat pada tahun 2000. Pada tahun 2014, patung itu harus dipugar karena seorang aktivis Femen telah merusaknya dengan tiang kayu.
Patung presiden Rusia tersebut saat ini disimpan di gudang museum, di utara Paris, untuk waktu yang tidak ditentukan.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hancurkan Proyek Sabuk dan Jalan China di Eropa
"Sejarah harus berbalik dengan cepat agar dia bisa kembali," tambah Delhommeau.
Dia melanjutkan: "Mungkin Presiden Zelensky, yang bereaksi dengan heroik, akan menggantikannya. Dia menjadi pahlawan karena telah melawan, karena tidak meninggalkan negaranya."