Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Pneumonia bilateral, yang secara umum disebut pneumonia ganda, terjadi ketika kedua paru-paru mengalami peradangan.
Dalam kondisi ini, kantung udara kecil di paru-paru yang disebut alveoli terisi dengan nanah dan cairan, sehingga menyebabkan nyeri saat bernapas dan mengurangi asupan oksigen.
Gejala pneumonia dapat meliputi batuk berdahak, sesak napas, demam, nyeri otot, kelelahan, dan kebingungan.
Baca Juga: Rajutan Pesan Paus Fransiskus Selama Berkunjung di Indonesia
Sebagian besar penderita pneumonia dapat pulih dalam beberapa minggu. Namun, penyakit ini lebih berisiko bagi bayi, lansia di atas 65 tahun, serta individu dengan penyakit jantung atau gangguan paru-paru yang sudah ada sebelumnya.
Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, memiliki risiko tinggi karena riwayat kesehatan sebelumnya. Saat masih muda, ia pernah mengalami radang selaput dada yang menyebabkan sebagian paru-parunya diangkat.
Pekan lalu, ia dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan, serta memiliki dua kondisi pernapasan lainnya, yaitu bronkiektasis dan bronkitis asma.
Pneumonia bilateral lebih serius karena menyerang kedua paru-paru, sehingga kapasitas paru-paru yang sehat menjadi lebih sedikit, yang berdampak pada kesulitan bernapas.
Baca Juga: Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang Hidup Sederhana
Pneumonia merupakan penyakit yang umum terjadi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa penyakit ini, bersama dengan infeksi saluran pernapasan bawah lainnya, menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia.
Di Amerika Serikat, sekitar satu juta lansia dirawat di rumah sakit setiap tahun akibat pneumonia, dengan sekitar 50.000 kematian yang tercatat. Secara global, penyakit ini diperkirakan menyebabkan kematian 700.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahunnya.
Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, antibiotik dapat diberikan, sedangkan infeksi virus dapat diatasi dengan obat antivirus.
Pasien yang dirawat di rumah sakit sering kali memerlukan cairan dan oksigen tambahan. Dalam kasus Paus Fransiskus, infeksi pernapasannya bersifat "polimikroba", yang berarti disebabkan oleh kombinasi beberapa patogen.
Baca Juga: Uskup Bogor Minta Tidak Diangkat Jadi Kardinal, Paus Fransiskus Mengabulkan
Hal ini membuat pengobatan menjadi lebih kompleks, sehingga ia menerima antibiotik, kortikosteroid, serta terapi farmakologis tambahan untuk pneumonia.
Dengan kondisi ini, pemantauan medis ketat diperlukan untuk memastikan pemulihannya berjalan dengan baik.