Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Saat ini tentara semakin aktif melakukan penangkapan kepada pengunjuk rasa setiap hari, setelah pada hari Sabtu (13/2) diberikan kekuasaan untuk menahan orang dan menggeledah properti pribadi.
Kerusuhan di berbagai kota membangkitkan kembali ingatan tentang insiden berdarah pada tahun 2011 ketika militer memulai proses penarikan diri dari politik sipil.
Pihak militer pada hari Senin malam mengatakan bahwa serangkaian aksi protes merusak stabilitas dan membuat orang ketakutan.
Dibandingkan dengan kerusuhan yang terjadi sepuluh tahun lalu, kekerasan yang terjadi saat ini cenderung lebih rendah. Namun, polisi tetap melepaskan sejumlah tembakan dengan peluru karet untuk membubarkan massa.
Reuters mengabarkan, seorang wanita yang terkena tembakan polisi di ibu kota Naypyitaw pekan lalu diperkirakan tidak akan selamat.