Sumber: BLOOMBERG, ABC News | Editor: Test Test
LONDON. Roda ekonomi Inggris masih mampu melaju meskipun lambat. Badan Statistik Nasional Inggris menyebutkan, pada kuartal III - 2010 Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Ratu Elizabeth ini tumbuh 0,8%.
Angka ini di luar dugaan para ekonom yang memprediksi PDB Inggris hanya tumbuh 0,4% di kuartal III - 2010. "Ini merupakan pertumbuhan terkuat dalam satu kuartal yang terlihat dalam satu dekade terakhir," kata George Osborne, Menteri Keuangan Inggris, Selasa (26/10) waktu setempat.
Menurutnya, perekonomian Inggris mendapat sumbangan dari pertumbuhan sektor riil yang sangat pesat. Kabar gembira ini menambah optimisme pemerintah Inggris terhadap prospek peringkat utang negaranya.
Maklum, beberapa waktu lalu lembaga pemeringkat internasional, seperti Moody's Investor Service dan Standard and Poor's (S&P) telah menurunkan prospek peringkat utang Inggris dari stabil menjadi negatif. "Beberapa lembaga pemeringkat internasional akan menaikkan kembali prospek peringkat utang Inggris menjadi stabil," tutur Osborne.
Akhir pekan lalu, Osborne mengumumkan rencana pemangkasan anggaran terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. Hingga empat tahun ke depan, Inggris akan memangkas belanja pemerintah sebesar £ 81 miliar. Para pelaku pasar khawatir, pemangkasan anggaran akan membuat perekonomian Inggris tergelincir dalam resesi.
“Kabar ini bisa saja menjadi kabar gembira terakhir sebelum dampak pemangkasan belanja pemerintah mulai terlihat," kata Hetal Mehta, Ekonom Daiwa Capital Markets Europe Ltd, yang juga mantan pejabat Kementerian Keuangan Inggris.
Ia memproyeksikan, pertumbuhan Negeri Ratu Elizabeth ini akan akan melambat cukup dramatis pada kuartal keempat 2010 hingga pertengahan 2011. Oleh karena itu, ia juga memprediksi Bank of England (BoE) akan memberikan stimulus dengan membeli obligasi dari pasar keuangan.