Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Selasa malam bahwa roket itu terbang lebih dari 500 km (310 mil) di atas bagian selatan pulau itu, dan puing-puingnya hanya berjatuhan di wilayah China.
Dikatakan bahwa jalur penerbangan "tidak normal" yang "mungkin menimbulkan risiko di darat", sehingga peringatan pun dikeluarkan.
Kementerian mengatakan akan melakukan tinjauan mendalam terhadap kesalahan penggunaan kata "rudal" dalam bahasa Inggris.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang menghadiri acara kampanye di kota selatan Kaohsiung, melihat telepon seluler dan berkata, "Ini adalah satelit, bukan rudal - jangan khawatir." Demikian laporan Kantor Berita resmi Taiwan.
Baca Juga: Xi Jinping Bersumpah Bakal Terus Gelar Kebijakan Antikorupsi Besar-besaran
Namun oposisi utama Taiwan, Partai Kuomintang, mengkritik peringatan tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut telah menyesatkan masyarakat.
Taiwan menuduh Tiongkok pada hari Sabtu mengancam keselamatan penerbangan dan melancarkan perang psikologis terhadap rakyatnya dengan serentetan balon baru-baru ini.