Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Peluncuran produk baru dari raksasa smartphone di Amerika Serikat dan China telah meningkatkan suhu persaingan antara kedua negara tersebut. Dalam waktu berdekatan, Apple dan Huawei meluncurkan produk baru unggulannya.
Huawei lebih dulu meluncurkan produk baru yaitu Huawei Mate 60 Pro dan ini menjadi salah satu perangkat yang paling banyak disorot. Bahkan, produk tersebut disebut akan menjegal penjualan produk Apple terbaru di China nantinya.
Di sisi lain, Huawei Mate 60 Pro dibanderol US$ 960 diluncurkan saat Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Gina Raimondo, berkunjung ke China. Sejak itu, Huawei Mate 60 Pro mendapat perhatian luas di media sosial.
Sementara itu, Apple telah mengkonfirmasi bahwa akan mengadakan konferensi pers pada 12 September 2023 di kantor pusatnya di Cupertino, California. Dalam konferensi pers tersebut, iPhone 15 akan menjadi produk utama yang diluncurkan bersama dengan generasi baru dari Apple Watch.
Baca Juga: Penasaran Tentang Ponsel iPhone 15 Terbaru? Ini Rumor yang Berkembang
Pada generasi terbarunya, iPhone 15 akan hadir dengan empat model, di antaranya iPhone 15, iPhone 15 plus, iPhone 15 pro dan iPhone 15 pro max. Nama terakhir dikabarkan akan berubah nama menjadi iPhone 15 ultra sejalan dengan fitur yang akan semakin dibedakan beserta harganya.
IPhone 15 ini memang berdasarkan rumor yang beredar di pasar akan menjadi rangkaian iPhone termahal Apple yang pernah ada. Kenaikan signifikan akan terjadi pada jenis iPhone 15 pro dan iPhone 15 pro max atau ultra.
Sumber Digitimes mengkonfirmasi bahwa potensi kenaikan harga hingga US$ 200 akan terjadi pada iPhone 15 Pro Max. Sementara itu, iPhone 15 Pro kemungkinan besar tidak akan mencapai kenaikan harga hingga US$ 100.
Beberapa analis percaya langkah Huawei bisa menjadi langkah pertama dalam upaya kembalinya juara nasional Tiongkok untuk menyaingi Apple setelah mengambil sebagian pangsa pasar menyusul sanksi AS yang diterapkan empat tahun lalu.
“Kami yakin aktivitas Huawei kali ini telah dipersiapkan dengan baik dan tidak tiba-tiba,” kata Ivan Lam, analis di Counterpoint dikutip dari Reuters Selasa (12/9).
Baca Juga: Ponsel Pintar Baru China Picu Kepanikan di AS, Ini Alasannya
Sebenernya, China telah menjadi titik terang bagi Apple, pasar terbesar ketiga setelah Amerika dan Eropa, dalam periode sulit untuk penjualan iPhone. Sementara, bisnis ponsel pintar Huawei hancur setelah Amerika Serikat membatasi ekspor teknologi ke negara tersebut pada tahun 2019.
Penjualan Apple di Tiongkok tahun ini terbantu oleh kesepakatan langka yang diluncurkan oleh pengecer pihak ketiga pada bulan Februari yang menawarkan diskon pada iPhone 14 Pro sebanyak 10%.
Namun, para analis mengatakan kepada Reuters bahwa diskon tersebut dapat mengganggu penjualan produk baru Apple yang akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.
