kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembantaian di Thailand: Mantan Polisi Bunuh 37 Orang di Pusat Penitipan Anak


Jumat, 07 Oktober 2022 / 09:45 WIB
Pembantaian di Thailand: Mantan Polisi Bunuh 37 Orang di Pusat Penitipan Anak
ILUSTRASI. Polisi berjaga di luar pusat penitipan anak yang menjadi lokasi penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Thailand, 6 Oktober 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - UTHAI SAWAN. Seorang mantan polisi di Thailand menyerang sebuah pusat penitipan anak dengan pisau dan senapan tangan pada hari Kamis (6/10). Sebanyak 37 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk 24 anak-anak.

Polisi mengidentifikasi pelaku sebagai mantan anggota pasukan yang dipecat dari jabatannya tahun lalu karena tuduhan narkoba. Ia juga telah menghadapi persidangan atas tuduhan narkoba.

Kepada kanal berita ThaiPBS, juru bicara polisi Paisal Luesomboon mengatakan, pelaku telah disidang sehari sebelum kejadian. Pelaku diketahui pergi ke pusat penitipan anak untuk menjemput anaknya.

"Ketika dia tidak menemukan anaknya di sana, dia memulai pembunuhan. Dia mulai menembak, menebas, membunuh anak-anak di pusat penitipan anak Uthai Sawan," kata Paisal, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Indonesia Urutan 73 Negara Termiskin di Dunia

Penyerangan terjadi di sebuah pusat penitipan anak di Uthai Sawan, kota yang terletak sekitar 500 km di timur laut Bangkok. Polisi melaporkan bahwa sebagian besar anak-anak tewas karena tikaman pisau.

Pejabat setempat menjelaskan bahwa pelaku menembaki penjaga sebelum masuk ke lokasi penitipan di sekitar waktu makan siang. Anak-anak yang sedang tidur kemudian diserang secara brutal.

"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu. Penyerang memaksa masuk ke ruangan terkunci di mana anak-anak sedang tidur," kata pejabat distrik Jidapa Boonsom.

Polisi mengatakan senjata yang digunakan adalah pistol 9 mm dan diperoleh secara ilegal. Kepala polisi Thailand mengatakan pelaku masuk dengan paksa dan sebagian besar pembunuhan dilakukan dengan pisau.

Baca Juga: Ekspor Beras Thailand Diproyeksi Mencapai 8 Juta Ton Tahun Ini

Pelaku akhirnya ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya setelah kabur dari lokasi kejadian.

"Kemudian dia keluar dan mulai membunuh siapa pun yang dia temui di sepanjang jalan dengan pistol atau pisau sampai dia tiba di rumah. Kami mengepung rumahnya dan kemudian menemukan bahwa dia bunuh diri di rumahnya," kata kepala polisi, Damrongsak Kittiprapas.

Insiden ini sekarang tercatat sebagai salah satu pembantaian terhadap anak-anak paling mematikan yang dilakukan oleh satu individu. 

Pemerintah mengatakan akan memberikan bantuan keuangan kepada keluarga untuk membantu menutupi biaya pemakaman dan perawatan medis.

Undang-undang senjata sangat ketat di Thailand. Kepemilikan senjata api ilegal diancam hukuman penjara hingga 10 tahun. Namun, kepemilikan senjata ilegal di Thailand masih jadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×