CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pemerintah AS Murka Fitch Gunting Peringkat Utang AS Jadi AA+


Rabu, 02 Agustus 2023 / 13:06 WIB
Pemerintah AS Murka Fitch Gunting Peringkat Utang AS Jadi AA+
ILUSTRASI. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/8). Penurunan peringkat utang ini memicu kemarahan dari Gedung Putih.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/8). Penurunan peringkat utang ini memicu kemarahan dari Gedung Putih. Juga mengejutkan investor meskipun krisis plafon utang AS telah diselesaikan dua bulan lalu.

Dikutip dari Reuters, Fitch memangkas peringkat utang AS menjadi AA+ dari AAA, karena kondisi fiskal yang memburuk yang diperkirakan akan terjadi dalam tiga tahun ke depan akibat beban utang yang terus meningkat.

Fitch pertama kali mengangkat kemungkinan penurunan peringkat utang AS pada Mei 2023 lalu. Fitch mempertahankan sikap tersebut pada bulan Juni setelah krisis plafon utang AS diselesaikan.

Fitch menjadi lembaga pemeringkat besar kedua setelah Standard & Poor's yang membatalkan peringkat triple A AS.

Dolar AS jatuh terhadap beberapa mata uang setelah berita tersebut, saham berjangka juga ikut jatuh. Tetapi beberapa investor dan analis memperkirakan dampak penurunan peringkat akan terbatas.

Baca Juga: Fitch Pangkas Peringkat Kredit AS menjadi AA+, Begini Respons Gedung Putih

Perjanjian plafon utang AS antara Presiden Joe Biden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikendalikan Partai Republik terjadi dua bulan lalu, dengan mencapai kesepakatan plafon utang setelah berbulan-bulan mengalami kesulitan politik. Kesepakatan itu mengangkat plafon utang pemerintah sebesar US$ 31,4 triliun.

"Dalam pandangan Fitch, telah terjadi penurunan yang stabil dalam standar tata keola selama 20 tahun terakhir, termasuk masalah fiskal dan utang, terlepas dari perjanjian bipartisan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025," kata lembaga pemeringkat itu dalam sebuah pernyataan.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen tidak setuju dengan penurunan peringkat utang AS dari Fitch, yang disebutnya "sewenang-wenang dan berdasarkan data yang sudah ketinggalan zaman".

Gedung Putih juga mengambil pandangan serupa, dengan mengatakan "sangat tidak setuju dengan keputusan ini."

Sekretaris Pers Gedung Putih Karin Jean-Pierre mengatakan, penurunan peringkat utang AS tidak realistis pada saat Presiden Biden telah mencapai pemulihan terkuat dari ekonomi utama dunia.

Di sisi lain, analis mengatakan, langkah tersebut menunjukkan kedalaman kerugian yang ditimbulkan ke Amerika Serikat oleh putaran berulang perdebatan kontroversial mengenai plafon utang, yang mendorong negara itu ke jurang gagal bayar pada bulan Mei.

"Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa ada masalah dengan pengeluaran pemerintah AS," kata Steven Ricchiuto, kepala ekonom AS di Mizuho Securities.

Fitch menyebut, kebuntuan politik yang berulang dan resolusi menit-menit terakhir pada plafon utang AS telah merusak kepercayaan pada manajemen fiskal.

Yang lain mengungkapkan keterkejutannya pada saat itu, meskipun Fitch telah menandai kemungkinan itu.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka (Fitch) memiliki informasi yang lebih buruk sekarang daripada sebelum krisis plafon utang diselesaikan," kata Wendy Edelberg, direktur Program Hamilton di Brookings Institution di Washington DC.

Namun, investor melihat dampak jangka panjang yang terbatas.

"Saya rasa kita tidak akan melihat terlalu banyak investor, terutama mereka yang memiliki strategi investasi jangka panjang yang mengatakan dirinya harus menjual saham karena Fitch membawanya dari AAA ke AA+," kata Jason Ware, chief investment officer di Albion Financial Group.

Asal tahu saja, investor menggunakan peringkat kredit untuk menilai profil risiko perusahaan dan pemerintah ketika mereka meningkatkan pembiayaan di pasar modal utang. Umumnya, semakin rendah peringkat peminjam, semakin tinggi biaya pembiayaannya.

Dalam krisis plafon utang AS sebelumnya pada tahun 2011, S&P menurunkan peringkat teratas AS "AAA" satu tingkat hanya beberapa hari setelah kesepakatan plafon utang tercapai, mengutip polarisasi politik dan langkah-langkah yang tidak memadai untuk memperbaiki prospek fiskal negara. Peringkatnya masih "AA-plus" tertinggi kedua.

Seteah penurunan peringkat S&P pasar saham AS jatuh, dan penurunan peringkat dirasakan di seluruh pasar saham global, yang pada saat itu sudah berada dalam pergolakan krisis keuangan di zona euro. Paradoksnya, harga US Treasury naik karena orang beralih dari ekuitas ke saham berkualitas tinggi.

Analis lain mencatat, penurunan peringkat lainnya oleh lembaga pemeringkat utama dapat memengaruhi portofolio yang memegang sekuritas dengan peringkat tertinggi.

Namun, analis Raymond James Ed tidak mengharapkan reaksi pasar yang besar terhadap berita tersebut.

“Pemahaman saya adalah setelah penurunan peringkat S&P, banyak kontrak yang ditulis ulang sebagai ‘AAA’ atau ‘dijamin pemerintah’, sehingga jaminan pemerintah lebih penting daripada peringkat Fitch,” katanya.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Umumkan AS Terhindar Krisis Pasca Kesepakatan Plafon Utang



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×