CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Pemerintah China Berencana Tetapkan Pajak BBM Retail Awal Tahun 2009


Kamis, 04 Desember 2008 / 17:13 WIB
Pemerintah China Berencana Tetapkan Pajak BBM Retail Awal Tahun 2009


Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi

BEIJING. Pemerintah China berencana mengimplementasikan penetapan kebijakan pajak bahan bakar minyak (BBM) retail dan perubahan atas harga minyak paling cepat pada bulan Januari.

“Saya pribadi menilai tanggal 1 Januari merupakan waktu yang paling pas untuk memperkenalkan pajak bahan bakar,” jelas Zhang Xiaoqiang, vice director National development and Reform Commission, hari ini. Sayangnya, dia tidak dapat memastikan kapan waktu pastinya. Yang jelas, para Pejabat Pemerintahan atau Kabinet China sudah menyetujui rencana tersebut.

Saat ini, Pemerintah China memang tengah mempercepat rencana perubahan sistem penetapan harga bahan bakar minyak di negaranya. Langkah ini diambil sebagai bentuk penyesuaian atas anjloknya harga minyak mentah di New York yang mencapai 70% dari harga rekor bulan Juli. Dalam proposal rencana kerja itu ditulis, China akan menurunkan harga bahan bakar dan membantu menstimulasi pertumbuhan perekonomian di negara tersebut. Maklum saja, saat ini banyak pabrik yang tutup akibat penurunan tingkat pemesanan ekspor.

Agar rencana tersebut berjalan lancar, Pemerintah Negeri Panda itu juga akan mencari feedback balik dari masyarakat pada minggu depan. Xiaoqiang juga mengatakan, subsidi bahan bakar yang diberikan kepada PetroChina Co dan China Petroleum & Chemical Corp juga akan dipangkas jika harga bahan bakar tersebut sudah diregulasi kembali.

“Reformasi ini mengikuti “prinsip keadilan” dan bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap bahan bakar. Lebih banyak Anda menggunakan bahan bakar, lebih banyak pula uang yang harus dikeluarkan,” jelasnya. Xiaoqiang memberikan komentar ini pada saat menghadiri pertemuan ke lima Strategic Economic Dialogue antara China dan AS di Beijing.

Catatan saja, berdasarkan data yang dirilis Gordon Kwan dari CLSA Ltd, harga minyak retail rata-rata China lebih tinggi 50% dibanding AS.




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×