Sumber: Bloomberg | Editor: Johana K.
Beberapa bulan berlalu, penyelesaian utang Dubai World masih belum jelas. Sikap dari para kreditur besar dianggap menghalangi kemajuan dalam pembicaraan restrukturisasi utang Dubai World.
Sebuah harian nasional DUbai melaporkan, dana Bantuan Keuangan Dubai tak akan mengistimewakan pembayaran hanya kepada salah satu kreditur preferensial. "Semua kreditur akan diperlakukan sama," ujar seorang juru bicara Pemerintah Dubai yang dihubungi melalui telepon oleh reporter itu.
Sekedar catatan, akhir Desember lalu, Dubai World, perusahaan properti BUMN Dubai menunda pembayaran utangnya yang jatuh tempo. Alhasil, Pemerintah Dubai pun harus merestrukturisasi utang Dubai World senilai US$ 22 miliar.
Negara menyediakan dana US$ 4,1 miliar untuk Nakheel PJSC, salah satu anak usaha Dubai World, untuk menghindari kegagalan pembayaran obligasi pada Desember tahun lalu. Selain itu, lanjut juru bicara yang enggan disebut namanya itu, Pemerintah telah menyuntik US$ 10 miliar untuk Dubai World dan meminta sekuritisasi pada pinjaman ini dari bank.
"Kami tak dapat melanjutkan pendanaan jika tak ada jaminan keamanan," kata jurubicara pemerintah yang enggan disebut namanya itu. Bank pun belum banyak berbicara sejauh ini dalam menanggapi permintaan Pemerintah itu