Reporter: Maria Nugu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MANILA. Regulator untuk air Filipina mengungkapkan pihaknya telah membatalkan perpanjangan 15 tahun kesepakatan konsesi yang ditandatangani dengan dua utilitas terbesar negara itu setelah tekanan dari Presiden Rodrigo Duterte (11/12).
Mengutip Reuters, Duterte mengatakan kepada publik bahwa perjanjian konsesi dengan Manila Water Co Inc (MWC.PS) dan Maynilad Water Services berjalan berat dan tidak menguntungkan.
Baca Juga: Tersulut harga BBM, inflasi AS bulan lalu berlari lebih kencang
Ini menjadi alasan Duterte tidak memperbarui kerja sama mereka. Langkah tersebut dipandang dapat mematikan investasi para investor ke dalam negeri, sementara pemerintah justru tengah mencari modal asing untuk memodernisasi infrastruktur.
Metropolitan Waterworks dan Sewerage System, regulator air di negara tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mereka telah mencabut kontrak perpanjangan kesepakatan konsesi air dengan kedua utilitas tersebut hingga 2037.
Atas keputusan tersebut, pengadilan arbitrase di Singapura memerintahkan pemerintah Filipina untuk membayar utilitas sebesar 10,8 miliar peso atau setara US$ 212,14 juta sebagai kompensasi.
“Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya memiliki pengiriman air yang tidak efisien ke rumah tangga, tetapi juga memeras dengan jumlah yang tidak masuk akal dari pembayar pajak,” ungkap Salvador Panelo, juru bicara Duterte, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Efek perang dagang, keuntungan maskapai global menukik tajam tahun ini
Presiden Manila Water Jose Rene Almendras mengatakan kepada anggota parlemen bahwa perusahaan belum mempelajari dampak dari keputusan regulator.
"Harus ada proses yang bersih karena kami memiliki komitmen baik dalam hal pengeluaran modal, proyek dan pinjaman," kata kepala operasi Maynilad, Randolph Estrellado.