kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Tersulut harga BBM, inflasi AS bulan lalu berlari lebih kencang


Rabu, 11 Desember 2019 / 21:51 WIB
Tersulut harga BBM, inflasi AS bulan lalu berlari lebih kencang
ILUSTRASI. Uang dolar dengan bendera Amerika Serikat.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Inflasi Amerika Serikat (AS) berlari lebih kencang pada November lalu. Indeks Harga Konsumen negeri uak Sam bulan lalu tercatat sebesar 2,1% year on year (yoy).

Mengacu data Departemen Ketenagakerjaan AS, angka itu lebih tinggi dari inflasi Oktober sebesar 1,8% yoy, yang juga lebih kencang dibanding September 1,4%. Itu berarti, inflasi AS dalam tren mendaki tiga bulan terakhir.

Sejumlah ekonom yang Reuters survei sebelumnya memperkirakan, inflasi AS pada November sebesar 2,0% yoy.

Baca Juga: AS tenggelam dalam ketidakpastian: Investasi melambat, laba perusahaan tergerus

Pendorong laju inflasi November adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan makanan. Tidak termasuk komponen volatile food dan energi, inflasi AS bulan lalu hanya sebesar 2%.

"Tidak ada arus deflasi yang mengkhawatirkan, dan pejabat The Fed tidak perlu memangkas suku bunga lebih lanjut untuk mendorong permintaan," kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG di New York.

Hari ini hingga besok, bank sentral AS menggelar pertemuan kebijakan. Tapi, banyak pihak yang memperkirakan, The Fed mempertahankan suku bunga yang sudah naik tiga kali tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×