kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45998,59   4,99   0.50%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Kota New York Kembalikan Benda Seni Curian Senilai US$19 Juta ke Italia


Rabu, 07 September 2022 / 12:54 WIB
Pemerintah Kota New York Kembalikan Benda Seni Curian Senilai US$19 Juta ke Italia
ILUSTRASI. Kepala marmer dewi Yunani Athena dari tahun 200 SM.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kantor Kejaksaan kota New York pada hari Selasa (6/9) resmi mengembalikan lusinan benda seni curian ke Italia yang nilainya mencapai US$19 juta.

Dilansir dari The Straits Times, beberapa di antaranya bahkan ditemukan di Museum Seni Metropolitan.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg mengakui banyak penyelundup dari Italia yang berhasil menjualnya di pasar gelap dan akhirnya masuk ke Amerika Serikat.

"58 buah benda seni antik ini merepresentasikan kisah sejarah ribuan tahun. Namun, para penyelundup di seluruh Italia memanfaatkan penjarah untuk mencuri barang-barang ini untuk keuntungan kantong mereka sendiri," ungkap Bragg.

Baca Juga: Susul China, Myanmar Akan Membayar Minyak Rusia Dalam Rubel

Dalam laporannya, Bragg mencatat bahwa pengembalian benda seni curian pekan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu sembilan bulan.

Barang-barang curian itu selama ini ada di rumah kolektor, galeri seni, bahkan museum populer. Secara hukum, semua pihak tidak memiliki hak milik yang sah atas barang-barang itu.

Salah satu pembelinya adalah Michael Steinhardt, seorang kolektor seni kuno terkemuka di dunia. Kini Steinhardt dikenai sanksi larangan seumur hidup untuk memperoleh barang antik.

Baca Juga: Pemerintah AS Kembalikan 30 Benda Seni Curian ke Kamboja

Beberapa barang bersejarah yang segera dikembalikan ke Italia antara lain adalah kepala marmer dewi Yunani Athena dari tahun 200 SM serta cangkir minum yang berasal dari tahun 470 SM.

"Barang dicuri atas perintah empat orang yang semuanya memimpin perusahaan kriminal yang sangat menguntungkan. Mereka menggunakan penjarah lokal untuk menyerang situs arkeologi di seluruh Italia," ungkap kantor kejaksaan.

Tahun ini saja, kejaksaan telah mengembalikan hampir 300 barang antik senilai lebih dari US$66 juta ke 12 negara.




TERBARU

[X]
×