kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah negara bagian Penang Malaysia menghentikan kedatangan turis medis


Senin, 17 Agustus 2020 / 13:58 WIB
Pemerintah negara bagian Penang Malaysia menghentikan kedatangan turis medis
ILUSTRASI. Penang Malaysia. Photographer: Lam Yik Fei/Bloomberg


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Negara bagian utara Malaysia, Penang, telah melarang pengunjung luar negeri yang mencari perawatan medis sampai menyelesaikan prosedur kesehatan dan keselamatan baru sehubungan dengan krisis virus corona.

Pihak berwenang memperketat pembatasan pergerakan di beberapa bagian pulau selama akhir pekan, karena infeksi baru muncul setelah lebih dari tiga bulan tanpa kasus. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah setempat mengatakan tiga pasien Indonesia telah tiba dengan penerbangan khusus Jumat lalu untuk dirawat di rumah sakit swasta, dua korban kanker dan satu membutuhkan perawatan segera.

"Pemerintah negara bagian sangat menyesalkan tidak diberitahu tentang kedatangan pasien yang 'tiba-tiba'," kata Ketua Menteri Pulau Pinang Chow Kon Yeow.

Baca Juga: Persaingan bisnis semakin ketat, Netflix akan memperluas konten lokal

Negara bagian tidak mengatakan apakah ketiganya dinyatakan positif terkena virus. Tetapi otoritas Penang diberitahu bahwa pasien telah mengikuti semua prosedur operasi standar, kata menteri utama.

Larangan itu akan tetap dilakukan sampai kementerian kesehatan menyelesaikan prosedur untuk menangani pariwisata kesehatan, tambahnya.

AirAsia.com, platform digital maskapai penerbangan hemat Grup Bhd, mengatakan telah menerbangkan penerbangan carter medis pertamanya ke Penang dari kota Medan, Indonesia pada hari Jumat, dengan penerbangan charter lain dari Jakarta dijadwalkan Senin depan.

Otoritas Penang juga telah memerintahkan semua instansi yang terkait dengan wisata kesehatan untuk memberikan notifikasi dan informasi. Negara Asia Tenggara telah mendeteksi mutasi virus yang sangat menular, katanya pada hari Minggu, ketika penghitungan kasus mencapai 9.200.




TERBARU

[X]
×