kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Pemerintah Thailand jamin tidak ada permainan dalam penjualan beras Thailand


Kamis, 26 Juli 2012 / 20:51 WIB
ILUSTRASI. Suasana aktivitas di pusat perbelanjaan Mal Kasablanka, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Kadin beberkan dampak pemberlakuan PPKM Mikro Darurat terhadap dunia usaha.


Sumber: National News Berau of Thailand |

BANGKOK - Perdana Menteri Yingluck Shinawatra menegaskan bahwa pemerintah telah mengikuti kerangka bisnis Government to Government (G2G) atau perjanjian pemerintah ke pemerintah dalam penjualan beras Thailand. Jadi bukan berhadapan langsung dengan pembeli lokal seperti yang dikira.

Perdana Menteri Yingluck membantah bahwa pendekatan G2G tersebut membuat Thailand terlempar dari predikatnya sebagai eksportir beras terbesar di dunia. Argumentasi mengacu pada pernyataan Menteri Perdagangan Boonsong Teriyapirom, yang menyatakan bahwa, selain metode G2G, Thailand juga telah menjual beras melalui penawaran publik, yang telah diselenggarakan tiga kali sejauh ini, dan dan tidak pernah berurusan langsung dengan pembeli.

Perdana Menteri itu mengatakan sejak konsumen global menyadari kualitas tinggi dari beras Thailand, harga beras Thailand tentu akan dijual pada tingkat yang berbeda dari belas lainnya. Adapun target ekspor beras tahun ini, katanya sudah ditetapkan sebesar 8,5 juta ton.




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×