kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.258   290,15   4,86%
  • KOMPAS100 892   48,76   5,78%
  • LQ45 707   37,48   5,60%
  • ISSI 193   7,24   3,90%
  • IDX30 373   20,10   5,69%
  • IDXHIDIV20 451   18,91   4,38%
  • IDX80 101   5,72   5,98%
  • IDXV30 106   4,69   4,63%
  • IDXQ30 123   5,34   4,53%

Pemerintah Thailand jamin tidak ada permainan dalam penjualan beras Thailand


Kamis, 26 Juli 2012 / 20:51 WIB
ILUSTRASI. Suasana aktivitas di pusat perbelanjaan Mal Kasablanka, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Kadin beberkan dampak pemberlakuan PPKM Mikro Darurat terhadap dunia usaha.


Sumber: National News Berau of Thailand |

BANGKOK - Perdana Menteri Yingluck Shinawatra menegaskan bahwa pemerintah telah mengikuti kerangka bisnis Government to Government (G2G) atau perjanjian pemerintah ke pemerintah dalam penjualan beras Thailand. Jadi bukan berhadapan langsung dengan pembeli lokal seperti yang dikira.

Perdana Menteri Yingluck membantah bahwa pendekatan G2G tersebut membuat Thailand terlempar dari predikatnya sebagai eksportir beras terbesar di dunia. Argumentasi mengacu pada pernyataan Menteri Perdagangan Boonsong Teriyapirom, yang menyatakan bahwa, selain metode G2G, Thailand juga telah menjual beras melalui penawaran publik, yang telah diselenggarakan tiga kali sejauh ini, dan dan tidak pernah berurusan langsung dengan pembeli.

Perdana Menteri itu mengatakan sejak konsumen global menyadari kualitas tinggi dari beras Thailand, harga beras Thailand tentu akan dijual pada tingkat yang berbeda dari belas lainnya. Adapun target ekspor beras tahun ini, katanya sudah ditetapkan sebesar 8,5 juta ton.



TERBARU

[X]
×