Reporter: Edy Can, BBC, AP | Editor: Edy Can
TUNIS. Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali membubarkan pemerintahannya setelah terjadi kerusuhan besar. Kantor berita TAP melaporkan, Ben Ali juga meminta parlemen segera melakukan pemilihan dalam enam bulan.
Keputusan pembubaran pemerintahan ini muncul setelah terjadi huru-hara di Tunis, ibukota Tunisia. Polisi menembaki ribuan pengunjuk rasa dengan gas air mata. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan ini.
Para pengunjuk rasa ini memprotes pemerintahan yang korup. Selain itu, para demonstran juga memprotes angka pengangguran yang tinggi dan harga pangan yang menjulang.
Presiden Ben Ali telah memerintah sejak 1987. Dia telah berencana untuk mundur pada 2014 mendatang. Namun, para pengunjuk rasa menuntutnya segera lengser dari kedudukannya.