kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilu Prancis, Macron diunggulkan


Minggu, 07 Mei 2017 / 12:40 WIB
Pemilu Prancis, Macron diunggulkan


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

PARIS. Setelah melewati kampanye yang penuh gejolak dan skandal, warga Prancis akan memilih pemimpin baru pada Minggu (7/5). Apakah seorang yang pro Uni Eropa atau anti Uni Eropa, anti imigran atau pro imigran, yang akan memimpin mereka untuk lima tahun ke depan?

Jajak pendapat mengindikasikan, warga Prancis lebih memilih Emmanuel Macron, seorang mantan menteri perekonomian berusia 39 tahun, yang berniat menjembatani perpecahan sayap kiri dan kanan. Warga menolak gelombang anti-kemapanan setelah melihat warga Inggris yang memilih hengkang dari Uni Eropa dan warga Amerika yang memilih Donald Trump sebagai Presiden.

Dalam jajak pendapat, Macron, yang ingin menderegulasi ekonomi dan mempererat penyatuan Uni Eropa, meraih 23%-26%, unggul atas kandidat dari Partai Front National, Marine Le PenPen.

Prediksi pada putaran pertama terbukti akurat pada bulan lalu. Pelaku pasar juga terlihat merespons positif keunggulan Macron atas pesaingnya usai debat sengit pada Rabu lalu.

Meski demikian, Le Pen yang berencana menutup perbatasan, melepas mata uang euro, dan menekan migrasi, tetap memiliki peluang terpilih lebih besar dibandingkan calon dari sayap kanan lainnya yang pernah mencalonkan diri.

Pemilih yang abstain bisa cukup tinggi, dan hampir 60% dari pemilih yang berencana memilih Macron mengatakan, mereka memilihnya hanya agar Le Pen tidak memimpin Prancis, bukan karena mereka sepenuhnya setuju dengan isi kampanye Macron.

"Sebagian besar tidak akan mendukungnya dengan sepenuh hati," kata penyelenggara jajak pendapat, Odoxa, seperti dilansir Reuters, Sabtu (6/5).




TERBARU

[X]
×