Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dua tahun setelah Presiden Donald Trump memegang tampuk pemerintahan AS, partai oposisi Demokrat berpeluang mengeblok agenda Trump dan menggelar investigasi intensif atas pemerintahan yang tengah berjalan.
Dari hasil penghitungan sementara pemilu sela atau midterm election AS yang digelar Selasa (6/11), menurut Fox News dan NBC News, Partai Demokrat terlihat mulai unggul atas partai pendukung Trump, Republik, di pemilu untuk DPR (House of Representatives).
Sedangkan mengutip CNN, NBC, dan ABC News, Partai Republik kemungkinan besar menguasai suara mayoritas di Senat.
Kursi di DPR dan Senat, bagian dari Kongres AS, dilombakan pada pemilu sela yang digelar kemarin.
Demokrat sejauh ini unggul 14 suara dari selisih 23 kursi yang dibutuhkan untuk memegang mayoritas suara di DPR. Dengan suara mayoritas di DPR, Demokrat memiliki kekuatan untuk menginvestigasi kebijakan pengembalian pajak Trump atau kebijakan yang diduga memiliki konflik kepentingan lainnya, termasuk tawarannya pada Arab Saudi, Rusia, dan Korea Selatan.
Menguasai suara mayoritas di DPR juga memungkinkan untuk memakzulkan Trump, jika dia terbukti melanggar hukum dalam kampanye 2016 berhubungan dengan Rusia, yang memenangkan dirinya sebagai presiden. Tetapi, Kongres tidak akan bisa menurunkan Trump jika tanpa persetujuan suara mayoritas atau 2/3 suara di Senat, yang masih dikuasai Republik sejauh ini.
