kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan rakyat AS makin timpang


Jumat, 05 September 2014 / 20:47 WIB
Pendapatan rakyat AS makin timpang
ILUSTRASI. Tradisi Melukat, tak hanya bisa dilakukan bagi umat Hindu Bali, umat beragama lain pun bisa melakukan tradisi Melukat di beberapa tempat melukat populer ini.


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata

WASHINGTON. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di Amerika Serikat (AS) bertambah lebar. Data The Federal Reserve menyebutkan, sejak Great Recession, pertumbuhan ekonomi di AS telah meningkatkan kekayaan orang-orang berpengaruh di negeri uwak Sam tersebut. Sementara kesejahteraan sebagian besar keluarga di AS justru merosot.

Dalam laporan yang termuat di Survey of Consumer Finances, sekitar 10% dari keluarga makmur di AS memperoleh peningkatan pendapatan sekitar 10% di periode 2010 hingga 2013. Sementara penduduk AS lainnya justru mengalami penurunan pendapatan, atau paling tidak pendapatannya tetap.

Penurunan pendapatan untuk keluarga miskin bisa mencapai 8%. Laporan yang dirilis Kamis (4/9) ini menyebutkan penurunan pendapatan hingga 8% tersebut terjadi pada sekitar 20% keluarga di AS. Kondisi ini membuat masyarakat berpikir ekonomi AS tetap buruk sejak Great Recession selesai.

Survey of Consumer Finances merupakan laporan data dari The Fed yang memuat soal kesehatan finansial keluarga di AS. Laporan ini dianggap sumber paling komprehensif terkait kesehatan keuangan keluarga di AS.

Pemerintah AS pun menganggap serius masalah perbedaan kemakmuran antara si kaya dan si miskin ini. Tahun lalu, Presiden AS Barack Obama menyebut ketidaksetaraan pendapatan ini merupakan salah satu tantangan besar di masanya. Sementara Ketua The Fed Janet L. Yellen menyebut masalah ini merupakan salah satu masalah paling penting dan paling mengganggu yang pernah dihadapi Amerika Serikat.




TERBARU

[X]
×