kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendiri Amazon Jeff Bezos Peringatkan Ekonomi AS Menuju Resesi


Jumat, 21 Oktober 2022 / 00:10 WIB
Pendiri Amazon Jeff Bezos Peringatkan Ekonomi AS Menuju Resesi


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pendiri Amazon dan salah satu orang terkaya dunia Jeff Bezos turut memperingatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) menuju resesi. 

Jeff Bezos mengatakan agar setiap orang bersiap untuk penurunan ekonomi yang menyakitkan.

Jeff Bezos meretweet klip CNBC dari CEO Goldman Sachs David Solomon pada hari Selasa. Di dalamnya, kepala bank tersebut menyarankan pemilik bisnis untuk berhati-hati dan bersiap menghadapi volatilitas pasar yang lebih besar karena hambatan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

"Dalam distribusi hasil, ada peluang bagus kita bisa mengalami resesi di Amerika Serikat," kata Solomon.

Baca Juga: Bill Gates Ajarkan Kepemimpinan dalam 2 Kalimat Ini

"Ya, probabilitas dalam ekonomi ini memberi tahu Anda untuk menutup palka," tweet Bezos sebagai tanggapan.

Palka adalah bagian di sebuah kapal yang berfungsi sebagai wadah menyimpan hasil tangkapan berupa ikan.

Kekhawatiran resesi telah tumbuh dalam beberapa bulan terakhir, sebagian karena Federal Reserve secara aktif berusaha untuk mendinginkan ekonomi AS. 

Tujuan bank sentral adalah untuk menurunkan inflasi, yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir ke level 9,1% pada bulan Juni dan tetap di atas 8% pada bulan September.

The Fed telah menaikkan suku bunga dari hampir nol pada bulan Maret ke kisaran 3% dan 3,25% hari ini, dan mengisyaratkan mereka bisa mendekati 5% tahun depan. 

Baca Juga: Jeff Bezos Kembali Rebut Gelar Orang Terkaya Kedua di Dunia

Tarif yang lebih tinggi mendorong konsumen untuk menabung daripada membelanjakan atau berinvestasi dan membuat pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga mereka biasanya mengurangi permintaan agregat dan mengurangi tekanan kenaikan harga.




TERBARU

[X]
×