Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PHILADELPHIA. Pendukung Donald Trump dan pendukung Joe Biden menggelar aksi unjuk rasa di Amerika Serikat (AS). Pada Kamis pagi waktu AS, unjuk rasa terlihat di Philadelphia dan kota-kota lain ketika penghitungan suara masih terus berlangsung di beberapa negara bagian.
Pendukung Joe Biden meneriakkan slogal "hitung setiap suara". Mereka meyakini, lewat penghitungan suara yang lengkap, mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu telah berhasil mengalahkan Presiden Partai Republik Donald Trump.
Sementara, beberapa pendukung Trump yang membalas dengan seruan "lindungi suara" untuk mendukung upaya kampanyenya agar beberapa kategori surat suara, termasuk beberapa suara yang dikirimkan melalui surat, dibuang.
Melansir Reuters, kedua kubu tampak ramai berkumpul di luar pusat penghitungan suara di Philadelphia pada Kamis pagi, di mana anggota pemilihan umum terus bekerja menghitung tumpukan surat suara yang masih tak terhitung jumlahnya. Surat suara ini yang akan menentukan apakah Biden atau Trump yang akan mengambil 20 suara penting dari Electoral College Pennsylvania.
Baca Juga: Rusia: Ketidakpastian hasil Pilpres AS berdampak negatif terhadap urusan global
Sekelompok pendukung Trump memegang bendera dan tanda Trump-Pence yang bertuliskan: "Vote berhenti pada Hari Pemilihan" dan "Maaf, jajak pendapat ditutup." Di seberang jalan, ada para pendukung Biden, yang menari mengikuti iringan musik di belakang barikade.
"Kami tidak bisa membiarkan penghitung suara diintimidasi," kata Bob Posuney, pensiunan pekerja sosial pendukung Biden berusia 70 tahun yang mengenakan kaos bertuliskan "hitung setiap suara".
Baca Juga: Harapan China: Pemerintahan AS yang baru promosikan hubungan bilateral yang sehat
Di Harrisburg, sekitar seratus pendukung Trump berkumpul di tangga Gedung Kongres Negara Bagian Pennsylvania pada Kamis sore sebagai bagian dari unjuk rasa "Hentikan Pencurian" yang diorganisir oleh aktivis konservatif Scott Presler. Beberapa dari mereka membawa atribut bergambar Trump, yang lain membawa bendera Amerika, dan beberapa memakai kaos dengan logo yang menunjukkan teori konspirasi yang dikenal sebagai QAnon.