Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Ini bukan unjuk rasa yang mendukung kandidat tertentu. Ini adalah aksi yang memperjuangkan dua hal: kebenaran dan keadilan," kata Presler, yang berasal dari Virginia seperti yang dilansir Reuters.
Dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dirinya berencana untuk mengumpulkan dana sendiri untuk mengaudit penghitungan suara.
Perwakilan Republik AS Jim Jordan dari Ohio, seorang pendukung Trump, mengatakan pada aksi itu bahwa dia prihatin dengan surat suara yang tiba tanpa cap pos yang jelas.
Baca Juga: China harap Pemerintahan AS yang baru junjung semangat non-konflik & non-konfrontasi
"Pemerintah ingin menghitung setiap suara resmi, setiap surat suara yang sah," kata Jordan dalam sebuah wawancara. “Ini pemilu ketat yang mungkin pernah kami lakukan. Anda tidak ingin surat suara yang tiba setelah Hari Pemilu dengan cap pos yang tidak bisa dibedakan."
Sebelumnya pada hari Kamis, pengadilan banding negara bagian memutuskan bahwa pengamat dari Partai Republik dapat memasuki gedung Philadelphia tempat petugas pemungutan suara menghitung surat suara.
Baca Juga: Pilpres AS disebut-sebut mirip Pilpres Indonesia...
Sebagai tanggapan, pejabat pemilihan kota memindahkan penghalang yang membuat publik tidak berada di lantai penghitungan hingga dalam jarak enam kaki dari tabel penghitungan terdekat, kata Kevin Feeley, juru bicara kantor pemilihan. Tidak ada seorang pun dari kampanye Biden atau Trump yang diizinkan berdiri di meja sementara penghitungan terus berlanjut, katanya.