kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Peneliti AS selidiki hubungan peradangan jantung dengan vaksin Moderna


Jumat, 20 Agustus 2021 / 13:14 WIB
Peneliti AS selidiki hubungan peradangan jantung dengan vaksin Moderna
ILUSTRASI. Botol berisi vaksin COVID-19 Moderna saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Rumahsakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Sumatra Utara, Kamis (5/8/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Otoritas kesehatan Amerika Serikat sedang menyelidiki kemungkinan risiko peradangan jantung setelah penggunaan vaksin Covid-19 buatan Moderna.

Dilansir dari Reuters, pejabat kesehatan AS saat ini sedang menyelidiki laporan tentang vaksin Moderna memiliki kaitan dengan kemunculan penyakit jantung langka pada orang dewasa.

Washington Post juga melaporkan, risiko tersebut mulai dialami oleh orang-orang di usia yang lebih muda dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hanya, laporan tersebut mengutip sumber anonim menegaskan, saat ini masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan, apalagi sampai khawatir dengan penggunaan vaksin Moderna.

Regulator kesehatan AS pada Juni lalu sempat menyoroti sebuah literatur yang mengatakan, mRNA yang yang diproduksi oleh vaksin Moderna dan Pfizer memicu peradangan jantung atau miokarditis, terutama pada pria muda.

Baca Juga: Cek, ini kategori masyarakat yang bisa dan tidak bisa divaksin Moderna

Di sisi lain, mereka tetap mengingatkan, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada risikonya.

Sumber tersebut menyebutkan, isiko miokarditis muncul 2,5 kali lebih besar pada mereka yang mendapatkan vaksin Moderna dibandingkan dengan vaksin Pfizer.

Dalam penyelidikan yang berfokus di Kanada, ditemukan risiko miokarditis mungkin lebih tinggi untuk pria di bawah usia 30 tahun atau lebih.

Pada April lalu, kekhawatiran mengenai miokarditis juga muncul di Israel. Dilansir oleh Reuters, kasus tersebut ditemukan di antara lebih dari 5 juta orang yang divaksinasi dengan vaksin Pfizer.

Otoritas kesehatan Israel mengakui akan sulit untuk menemukan kaitan antara vaksin Covid-19 dan radang jantung, mengingat kasus itu bisa disebabkan oleh berbagai virus dan kasus serupa dilaporkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Israel selidiki dugaan kasus peradangan jantung akibat vaksin Covid-19 Pfizer



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×