kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Penerapan Pajak Minimum untuk Miliarder Bisa Hasilkan US$ 250 Miliar


Selasa, 24 Oktober 2023 / 16:09 WIB
Penerapan Pajak Minimum untuk Miliarder Bisa Hasilkan US$ 250 Miliar
ILUSTRASI. Dari pengenaan pajak minimum untuk miliarder diprediksi dapat mengumpulkan pajak US$ 250 miliar setiap tahunnya.


Reporter: Vina Destya | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PARIS. Pemerintah-pemerintah di dunia diminta untuk membuka front baru sebagai upaya internasional untuk memberantas penghindaran pajak.

Dilansir dari Reuters, EU Tax Observatory menyampaikan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah yakni menerapkan pajak minimum global bagi para miliarder. Dari pengenaan pajak minimum itu diprediksi dapat mengumpulkan pajak US$ 250 miliar dari miliarder setiap tahunnya.

Kelompok riset yang bernaung di Paris School of Economics itu menyebutkan, jumlah tersebut hanya 2% dari hampir US$ 13 triliun nilai kekayaan yang dimiliki 2.700 miliarder di seluruh dunia.

Tarif pajak pribadi para miliarder saat ini seringkali jauh lebih rendah dibandingkan yang dibayarkan pembayar pajak lain. Sebab, mereka bisa memarkir kekayaannya di perusahaan yang melindungi mereka dari kewajiban membayar pajak penghasilan.

"Hal tersebut sulit untuk dibenarkan karena memiliki risiko merusak keberlanjutan sistem perpajakan dan penerimaan sosial atas perpajakan," ujar Direktur Observatorium Gabriel Zucman dikutip dari Reuters, Selasa (24/10).

Tarif pajak pribadi para miliarder di Amerika Serikat (AS) diperkirakan mendekati 0,5%.

Baca Juga: Resmi! OECD Terbitkan Konvensi Multilateral Pilar 1 Pajak Global

Meningkatnya ketimpangan kekayaan di beberapa negara memicu seruan agar warga terkaya bersedia menanggung lebih banyak beban pajak. Ini karena anggaran keuangan publik berjuang untuk mengatasi populasi yang menua, serta kebutuhan pembiayaan yang besar untuk transisi iklim dan warisan utang Covid.

Presiden AS Joe Biden dalam pengajuan anggaran untuk tahun 2024 mendatang, memasukkan rencana pajak minimum sebesar 25% untuk 0,01% orang terkaya di AS.

Tetapi, proposal tersebut telah dikesampingkan oleh anggota parlemen di Washington yang disibukkan oleh ancaman penutupan pemerintah dan tenggat waktu pendanaan yang semakin dekat.

Meskipun dorongan internasional yang terkoordinasi untuk memberikan pajak minimum bagi para miliarder dapat menghabiskan waktu yang cukup lama, Observatory memberikan contoh keberhasilan pemerintah dalam semua hal.

Menurut perkiraan Observatory, penerapan pembagian data informasi rekening secara otomatis pada tahun 2018 telah mengurangi jumlah kekayaan yang disimpan di offshore tax havens sebanyak tiga kali lipat.
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×