Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - DW. Pada Kongres Nasional Partai CDU di Hamburg Jumat (07/12), Annegret Kramp-Karrenbauer, biasa dikenal dengan singkatan AKK, terpilih sebagai penerus Angela Merkel untuk memegang jabatan ketua umum partai. AKK menggambarkan dirinya sebagai kandidat persatuan dan kontinuitas. "Tidak ada serikat konservatif atau liberal," katanya. "Hanya ada satu CDU."
Ia meraih suara terbanyak mengalahkan dua kandidat ketua umum lain, yakni Friedrich Merz dan Jens Spahn. Di pemilihan putaran kedua, setelah Jens Spahn kalah di putaran satu, AKK meraih 517 suara dan Merz 482 dari total 999 pemilih.
AKK, yang dua tahun lalu menjabat sebagai perdana menteri negara bagian Saarland, mulai populer pada Maret 2017, ketika ia memimpin CDU ke kemenangan mengejutkan dalam pemilihan negara bagian dengan 40,7 persen suara. Pada saat itu, kandidat kanselir dari Partai SPD, Martin Schulz, lebih populer dalam jajak pendapat publik.
Dalam waktu singkat, Kramp-Karrenbauer menjadi pemain politik nasional. Itu adalah kesuksesan yang tidak diduga-duga bagi seorang politisi yang sudah lama dianggap hanya ditakdirkan untuk menjadi pemimpin regional.
Cerita dari Saarland
Kramp-Karrenbauer, 56, lahir di dusun kecil Völklingen dan beranjak besar di Püttlingen, Saarland. Ayahnya adalah seorang guru, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Seperti kebanyakan orang dari wilayah ini, AKK adalah seorang Katolik Roma. Dia ibu dari tiga anak.
AKK bergabung dengan CDU pada tahun 1981. Ia memulai karier politiknya dari organisasi pemuda dan barisan partai lokal. Pada Mei 2011, ia menjadi pemimpin CDU divisi Saarland, wanita pertama yang memegang posisi itu. Saat itu dia terpilih dengan 97 persen suara.
Dari tahun 2001 hingga 2004, Kramp-Karrenbauer menjabat posisi menteri dalam negeri negara bagian. Lagi-lagi ia adalah wanita pertama di Jerman yang memegang posisi tersebut. Pada tahun 2011, Kramp-Karrenbauer menjadi perdana menteri negara bagian Saarland setelah ia membentuk koalisi dengan Partai Hijau dan Partai FDP. Tetapi setahun kemudian, ia merancang pembubaran parlemen daerah Saarland dan melakukan pemilihan baru. Hal ini mengarah pada koalisi besar pemerintahan baru dengan pesaing CDU, Partai Sosial Demokrat (SPD).
Setelah terpilih kembali pada tahun 2017, Kramp-Karrenbauer menolak segala ambisi untuk naik ke tingkat nasional dengan menegaskan bahwa dia puas untuk bekerja di Saarland. Tapi dia sudah disebut-sebut sebagai calon penerus Merkel.
Kurang dari setahun setelah memenangkan jabatan sebagai perdana menteri, Kramp-Karrenbauer mendapat panggilan dari Merkeldan ditawari untuk menjadi sekretaris umum CDU. Dia menerima tawaran tersebut dan dikonfirmasi untuk posisi itu pada Februari lalu.
Seorang konservatif moderat
Dari tiga kandidat yang bersaing untuk memimpin CDU, Kramp-Karrenbauer dianggap sebagai sosok yang paling mirip Merkel. Keduanya memiliki hubungan profesional yang erat dan gaya sederhana AKK mengingatkan orang pada Merkel. Seperti Merkel, Kramp-Karrenbauer juga pernah memimpin koalisi besar.
Meskipun demikian, Kramp-Karrenbauer memposisikan dirinya lebih konservatif dari Merkel, terutama dalam isu migrasi.
"Migrasi bukan masalah nomor satu, tapi itu ada sebagai masalah, dan tidak ada gunanya tidak membicarakannya," kata Kramp-Karrenbauer kepada wartawan beberapa waktu menjelang konferensi Partai CDU akhir pekan ini di Hamburg. "Tapi, jika Anda berpikir Anda dapat berdiskusi dengan gagasan bahwa Anda dapat membalik apa yang terjadi pada tahun 2015, kita harus jujur ... dan berkata: Apa yang terjadi pada tahun 2015 adalah kenyataan, itu adalah fakta. Poin kedua adalah, dan kami harus membuat ini sangat jelas, bahwa segera setelah 2015, kami bekerja untuk memastikan bahwa apa yang terjadi pada tahun 2015 tidak akan terjadi lagi, sesuatu yang saya lihat dan bantu lakukan sebagai perdana menteri negara bagian."
Apakah pernyataan itu cukup untuk memuaskan anggota partai yang menginginkan pemimpin yang lebih konservatif, hanya waktu yang bisa menjawab. Dengan peraihan suara saat ini dalam jajak pendapat sekitar 30 persen, CDU hanya dapat bermimpi untuk bisa menang besar pada pemilihan umum.
Bagaimanapun, Kramp-Karrenbauer tampaknya mengakui bahwa, meskipun hubungannya dekat dengan Merkel, ia perlu menetapkan dirinya sebagai ketua CDU yang menyatukan partainya.
"Ini adalah akhir dari sebuah era dimana saya mengasosiasikan banyak hubungan pribadi dan pengalaman pribadi," katanya dalam salah satu pidatonya dalam kampanye untuk memimpin CDU. "Tapi era itu sudah berakhir, dan era seperti itu tidak bisa begitu saja dilanjutkan atau dibalik. Pertanyaan yang menentukan kini adalah apa hal yang baru dan lebih baik yang bisa Anda lakukan."