kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengadilan banding Prancis menegaskan kemenangan para pekerja terhadap Amazon


Jumat, 24 April 2020 / 23:16 WIB
Pengadilan banding Prancis menegaskan kemenangan para pekerja terhadap Amazon
ILUSTRASI. Logo Amazon di Boves, Prancis. Pengadilan Prancis menolak banding Amazon atas keputusan yang membatasi barang-barang yang bisa dikirim ketika krisis.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PARIS. Pengadilan Prancis menolak banding Amazon atas keputusan yang membatasi barang-barang yang bisa dikirim ketika krisis virus corona. Penolakan pengadilan ini menunjukkan kemenangan serikat pekerja yang mengkritisi langkah keamanan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Pengadilan banding di Versailles memutuskan bahwa Amazon harus membatasi pengiriman produk-produk IT, barang-barang kesehatan, makanan dan makanan hewan peliharaan di Prancis. Keputusan ini menegaskan perintah sebelumnya agar Amazon mengurangi pengiriman sementara untuk meningkatkan protokol kesehatan.

Keputusan ini menjadi pukulan berat bagi ribuan bisnis kecil yang menjual lewat platform Amazon. Perusahaan-perusahaan seluruh Eropa sedang mencari cara untuk secara bertahap mengembalikan para pekerja ke kantor dan pabrik setelah pembatasan akibat virus corona dilonggarkan.

Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona

Tapi, serikat pekerja yang mengajukan kasus ini mengklaim bahwa keputusan pengadilan ini merupakan momen David melawan Goliath. Amazon menghadapi lonjakan permintaan tapi juga menghadapi keresahan tenaga kerja di seluruh operasional atas penanganan pengiriman selama pandemi Covid-19 secara global.

"Hanya karena ini adalah perusahaan raksasa AS, tidak berarti dia tidak perlu melakukan upaya lebih ketika krisis. Amazon tidak berada di atas hukum," kata Laurent Degousee dari serikat Sud di Prancis.

Baca Juga: Selama pandemi, kekayaan orang tajir AS termasuk Bezos dan Musk naik hampir 10%

Degousee menambahkan bahwa putusan itu juga merupakan peringatan bagi perusahaan lain, baik yang beroperasi atau tidak, atau ingin memulai kembali kegiatan mereka. Enam gudang Amazon di Prancis, tempat barang dikemas dan dikirim, telah ditutup sejak 16 April, setelah putusan pengadilan awal pekan lalu membatasi ruang lingkup pengiriman.

Amazon berpendapat bahwa mendefinisikan barang-barang penting seperti produk kesehatan terlalu rumit dan tidak ingin mengambil risiko denda. Akibatnya, Amazon menangguhkan aktivitas di gudang hingga 25 April dan tidak memberikan pembaruan segera pada operasi pada hari Jumat.

"Kami akan mengevaluasi konsekuensi dari keputusan ini untuk bisnis kami, karyawan kami, pelanggan kami di Perancis, dan banyak perusahaan kecil dan menengah yang mengandalkan Amazon untuk mengembangkan bisnis mereka," kata Amazon.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×