Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Pengadilan banding Versailles mengatakan bahwa untuk setiap pengiriman yang dikirimkan Amazon yang tidak memenuhi kriteria ketatnya pada barang-barang dasar, perusahaan ini akan menghadapi penalti € 100.000 euro (US$ 108.000).
Serikat pekerja mengatakan mereka sedang bernegosiasi dengan Amazon untuk mencoba menemukan kompromi. Upaya ini termasuk protokol kesehatan yang mereka yakini, sehingga operasi dapat dilanjutkan meskipun dengan lebih sedikit staf yang dikerahkan sekaligus.
Staf mengeluh bahwa gudang terlalu padat, sehingga sulit untuk menghormati jarak aman.
Baca Juga: Jeff Bezos ambil kembali kemudi Amazon di tengah pandemi virus corona
Amazon mengatakan telah menempuh langkah-langkah yang memadai. Perusahaan ini pun menyediakan gel tangan dan masker wajah bagi para pekerja.
Perseteruan antara Amazon dan para pekerja ini telah menyebabkan kerugian bagi beberapa bisnis Prancis yang masih berhasil menjual dan mengirimkannya melalui Amazon.
"Itu sangat menghebohkan," kata Yannick Jan, yang perusahaan alat tulisnya di pinggiran Paris telah mencoba menangani 600 pesanan dari biasanya 80 sehari dari lokasinya setelah gudang Amazon tutup.
Penjualan bulanan Jan sudah berkurang karena pandemi. Dia mengatakan bahwa meroketnya biaya pengiriman sekarang mengurangi margin. Jan beralih ke perusahaan pengiriman yang lebih mahal, termasuk layanan pos Prancis.
Baca Juga: Teken kerjasama dengan Facebook, Mukesh Ambani kembali jadi orang terkaya di Asia
Sekitar 10.000 vendor Prancis pihak ketiga menjual melalui situs Amazon dan banyak juga menggunakan logistik e-commerce ini. Amazon telah membekukan beberapa biaya penyimpanan untuk vendor Prancis.
Sylvain Flipot, yang menjual barang-barang termasuk pelana kuda dan kostum berpakaian di seluruh Eropa melalui Amazon, mengatakan banyak dari stoknya telah terdampar di situs-situs Amazon.
Bisnisnya, Ponera, telah mengimbangi beberapa pukulan dari krisis virus corona dengan penjualan produk-produk kebersihan seperti sabun. Tetapi pendapatannya di Prancis telah turun 80% sejak gudang ditutup, dan ekspor yang rumit.
"Kami mengirim beberapa barang ke gudang Amazon di Jerman," kata Flipot. "Tapi harganya empat kali lipat, dan ada penundaan panjang."