CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.891   -76,00   -0,48%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Pengadilan China penjarakan anak jenderal


Kamis, 26 September 2013 / 21:01 WIB
Pengadilan China penjarakan anak jenderal
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Sumber: BBC |

BEIJING. Pengadilan di China menjatuhkan hukuman sepuluh tahun penjara pada putra seorang jenderal di negara itu karena terbukti bersalah, yakni melakukan pemerkosaan.

Dalam persidangan, hakim seperti dikutip dari media milik pemerintah China mengatakan Li Tianyi yang berusia 17 tahun dan empat orang lainnya telah memperkosa seorang perempuan di sebuah hotel di Beijing pada bulan Februari lalu.

Tindakan ini dilakukan setelah kelimanya menenggak minuman keras. Dalam laporan sebelumnya, Li Tianyi membantah telah melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang dituding berprofesi sebagai wanita tuna susila.

Li Tianyi adalah putra dari Jenderal Li Shuangjiang, yang dikenal kerap membawakan lagu-lagu patriotik di televisi.

Bukan kejadian pertama

Sementara itu ibu Li Tianyi, Meng Ge juga merupakan penyanyi terkenal di lingkungan Tentara Pembebasan Rakyat China.

Selain menjatuhkan hukuman terhadap Li Tianyi, hakim juga menjatuhkan hukuman terhadap empat terpidana lainnya yang berkisar antara 3 hingga 12 tahun penjara.

Dalam catatan media setempat, ini bukan kali pertama Li Tianyi atau juga dikenal dengan Li Guanfeng terlibat dalam sebuah insiden yang memicu kemarahan publik. Pada tahun 2011 lalu dia dihukum penjara selama satu tahun karena terlibat pertikaian di jalan raya.

Saat itu dia terlibat pertikaian dengan pengendara yang menghalangi laju BMW miliknya dan sempat melakukan penyerangan.

Setelah insiden itu, Jenderal Li Shuangjiang menyampaikan permainan maaf kepada dua orang yang menjadi korban aksi anaknya tersebut.

Kasus Li Tianyi menurut laporan wartawan telah memicu kemarahan publik atas kelakuan anak-anak pembesar China yang sering dipandang kerap dimanjakan dan berada di atas hukum.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×