Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pengadilan kota Ismalia, Mesir pada hari Selasa (4/5) menolak banding oleh pemilik kapal kontainer raksasa Ever Given terkait penyitaan kapal tersebut karena sengketa keuangan.
Otoritas Mesir telah menyita Ever Given yang memblokir Terusan Suez selama hampir seminggu di bulan Maret sehingga menghentikan perdagangan maritim senilai miliaran dolar.
Dilansir dari Arab News, otoritas Terusan Suez mengatakan kapal itu tidak akan diizinkan meninggalkan Mesir sampai jumlah kompensasi diselesaikan dengan pemilik kapal Shoei Kisen Kaisha Ltd dari Jepang.
Pengadilan di kota Ismailia di Terusan Suez memerintahkan penyitaan kapal itu awal bulan ini. Pemilik The Ever Given mengajukan banding pada 22 April dengan harapan membatalkan keputusan tersebut.
Baca Juga: Kemacetan pengiriman terburuk di dunia, Terusan Suez masih terblokir
Keputusan penyitaan kembali dikuatkan oleh Pengadilan Ekonomi Ismalia pada hari Selasa. Untuk saat ini masih ada belum komentar langsung dari pihak pemilik kapal.
Akibat kemacetan para bulan Maret, otoritas Terusan Suez menuntut US$ 916 juta sebagai kompensasi. Menurut UK Club, perusahaan asuransi yang melindungi Ever Given, jumlah itu sudah memperhitungkan operasi penyelamatan, biaya lalu lintas kanal yang macet dan biaya transit yang hilang selama seminggu
Shoei Kisen Kaisha mengatakan telah memberi tahu pemilik sekitar 18.000 kontainer yang diangkut Ever Given untuk menerima bagian dari permintaan ganti rugi.
Tersangkut di Terusan Suez selama seminggu
Kapal kontainer Ever Given sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Belanda di Rotterdam pada tanggal 23 Maret ketika menabrak tepi kanal satu jalur sekitar 6 km di utara pintu masuk selatan.
Baca Juga: Akibat kesalahan teknis, kapal kontainer sepanjang 400 meter blokir Terusan Suez
Kapal Ever Given sepanjang 400 meter telah hampir seminggu lamanya macet secara diagonal di jalur utama Terusan Sues. Tersangkutnya Ever Given praktis menghentikan lalu lintas pengiriman pada rute pengiriman terpendek antara Eropa dan Asia.
Reuters melaporkan ada 369 kapal menunggu untuk transit di kanal, termasuk puluhan kapal kontainer, kapal curah, kapal tanker minyak dan kapal gas alam cair (LNG) atau gas alam cair (LPG).
Kepala Otoritas Terusan Suez pada awal April mengatakan bahwa kerugian dan kerusakan akibat landasan kapal kontainer Ever Given dapat mencapai lebih dari US$ 1 miliar.