kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pengenaan Tarif EV Uni Eropa Menganggu Kerjasama Perdangan Tiongkok - Jerman


Rabu, 18 September 2024 / 09:14 WIB
Pengenaan Tarif EV Uni Eropa Menganggu Kerjasama Perdangan Tiongkok - Jerman
ILUSTRASI. Pengenaan tarif kendaraan listrik Uni Eropa sangat mengganggu kerja sama perdagangan Tiongkok dan Jerman.


Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Perdagangan Tiongkok mengatakan pengenaan tarif Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik (EV) akan sangat mengganggu kerja sama perdagangan dan investasi serta merugikan Tiongkok dan Jerman.

Dalam pembicaraan pada hari Selasa dengan Wakil Kanselir Jerman dan Menteri Ekonomi Robert Habeck, Wang Wentao mengatakan ia berharap untuk mencapai solusi yang sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia sesegera mungkin, dan menghindari eskalasi ketegangan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-UE, menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Rabu pagi.

Komisi Eropa akan segera mengusulkan tarif akhir hingga 35,3% untuk EV yang dibuat di Tiongkok, di atas bea masuk mobil standar UE sebesar 10%.

Wang mengunjungi Eropa untuk membicarakan kasus anti-subsidi UE terhadap EV buatan Tiongkok menjelang pemungutan suara untuk tarif lebih lanjut. 

Wang mengatakan diharapkan Jerman akan melanjutkan kepentingannya sendiri dan mendorong Komisi Eropa dan Tiongkok untuk bekerja ke arah yang sama.

Habeck mengatakan Jerman mendukung perdagangan bebas, menyambut baik perusahaan otomotif dan suku cadang Tiongkok untuk berinvestasi di Eropa, dan akan mendesak Komisi Eropa untuk menemukan solusi yang tepat dengan Tiongkok dan melakukan segala upaya untuk menghindari konflik perdagangan, menurut pernyataan kementerian tersebut.

Baca Juga: Fasilitas Rahasia Rusia Siap Melanjutkan Uji Coba Nuklir Kapan Saja

Wang juga bertemu dengan Wolfgang Schmidt dari Kanselir Jerman di Berlin, menurut pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh kementerian perdagangan Tiongkok pada hari Rabu, di mana ia mengatakan kepada Schmidt bahwa Tiongkok bersikeras untuk menyelesaikan kasus anti-subsidi terhadap negara tersebut dengan benar melalui dialog dan konsultasi.

Tiongkok sangat kecewa setelah UE mengabaikan upaya Tiongkok, bersikeras memutuskan tarif bea masuk imbalan yang tinggi, dan buru-buru menolak solusi paket yang diusulkan oleh industri Tiongkok, kata Wang dalam pembicaraan tersebut.

Wang mengatakan Tiongkok tidak akan menyerah dan akan terus mengadakan konsultasi hingga saat-saat terakhir.

"Diharapkan bahwa Jerman, sebagai anggota inti Uni Eropa, akan mengambil peran utama dalam memainkan peran aktif dan mendesak Komisi Eropa untuk menunjukkan kemauan politik dan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik," kata Wang, menurut pernyataan kedua dari Kementerian Perdagangan mengenai pembicaraan tersebut yang juga dirilis pada hari Rabu.

Baca Juga: Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Jarak Pendek



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×