Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. E-commerce raksasa China Alibaba Group Holding Inc mengatakan bahwa penjualan untuk belanja tahunan Singles' Day mencapai 91,2 miliar yuan (US$ 13 miliar) dalam satu jam pertama, pada Senin (11/11). Angka ini naik 32% dari penjualan awal tahun lalu yang hanya sebesar 69 miliar yuan.
Bersamaan dengan Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat, Singles' Day yang dipromosikan sebagai festival belanja oleh CEO Alibaba Daniel Zhang sejak 2009, terus berkembang pesat dan menjadi event penjualan online terbesar di dunia.
Baca Juga: Alibaba rencanakan IPO di bursa Hong Kong terealisasi akhir November 2019
Melansir Reuters, juga dikenal sebagai "Double Eleven", nama festival berasal dari tanggal kalender 11/11, dengan anga 1 yang berjumlah empat yang merujuk sebagai lajang. Alibaba melihat, penjualan senilai US$ 30 miliar pada platformnya pada Hari Singles tahun lalu, memangkas penjualan online AS Cyber Monday senilai US$ 7,9 miliar. Namun, kenaikan penjualan 27% pada tahun lalu adalah yang terendah dalam sejarah 10 tahun dihelatnya acara tersebut, sehingga mendorong pencarian untuk ide-ide segar.
Ritel raksasa China yang bernilai US$ 486 miliar ini memulai festival belanja selama 24 jam tahun ini dengan pertunjukan oleh bintang pop Amerika Taylor Swift dan selebriti lokal seperti Jackson Yee.
Baca Juga: Hari jomblo 11.11 jadi ajang promosi brand global di pasar China
Ini adalah pertama kalinya Hari Singles Alibaba tidak menghadirkan pendirinya yang flamboyan Jack Ma, setelah ia mengundurkan diri pada bulan September sebagai pimpinan.
Acara ini juga datang pada saat yang sangat penting bagi perusahaan, yang ingin menghimpun dana hingga US$ 15 miliar melalui penerbitan saham di Hong Kong pada bulan ini.
Alibaba terus mendominasi industri belanja online. Akan tetapi, bisnis mereka bukan tanpa persaingan.
Baca Juga: Alibaba mulai merambah konsumen di kota kecil
Selain saingan lama JD.com, sekarang Alibaba juga harus menghadapi persaingan dari pemula Pinduoduo, yang popularitasnya terus melonjak pada tahun 2017 dengan menargetkan konsumen di kota-kota China yang lebih rendah.